Boba.

326 33 0
                                    

"Hayo, pacarnya Hakken ngapain ngintip-ngintip?"

Teman sekelas Hakken memergoki kamu lagi ngintip di pintu kelas Hakken. Kamu terlonjak, nyaris memukul kakak kelas yang memergokimu lalu diserang malu luar biasa. Hakken yang mendengar ada yang menyebut 'pacarnya Hakken' langsung menghampiri sumber keributan.

"Chérie?"

"Cieeee chèrie apaan tuh? Panggilan sayang? Nama lo emangnya chèrie?"

"Diem. Sebentar ya, aku ambil tas dulu."

Kamu mengangguk. Gak butuh waktu lama buat Hakken membereskan seluruh barangnya dan menghampirimu lagi. Sebelum teman-teman Hakken keburu sibuk menggoda kalian, dia buru-buru menggandeng tanganmu ke parkiran.

"Kamu mau ngomong apa?"

"Oh iya! Ada tempat boba baru. Kata kakak aku raspberry mint tea nya enak. Kak Hakken ada acara gak? Aku mau kesana soalnya."

"Yaudah, ayo."

"YAY!"

"Nih, helmnya pake dulu. Tempatnya dimana?"

"Deket taman, kak. Warna palangnya mencolok gitu, jadi gampang keliatan."

"Oh oke."

*

"Mana tangannya."

"Kakak mau gandeng aku?"

"Iya. Tempatnya rame. Takut hilang."

Jemari mu mengisi celah kosong jemari Hakken. Kamu beneran merasa Hakken protektif banget saat itu. Dia sebisa mungkin melindungimu dari orang-orang yang berdesakan.

"Chérie, yang itu bukan?"

"Ah, iya! Kak Hakken mau pesan apa? Aku aja yang beli

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Ah, iya! Kak Hakken mau pesan apa? Aku aja yang beli."

"Chocolate mousse."

"Sip. Kakak duduk di bench aja, kalo berdiri kan pegel. Oh iya, kak, boleh nunduk gak?"

"Hm? Kenap-"

Sebelum Hakken sempat menyelesaikan kalimatnya, kamu sudah menarik sapu tangan dari tas dan mengelap bulir keringat di wajah Hakken. Hakken freezing.

"All done. Oke, aku antri dulu, ya!"

Otak Hakken belum sempat memproses apapun ketika kamu berlari kecil ke antrian stand boba. Hakken menatap punggungmu dari jauh lalu senyum tipis terukir di bibirnya.

"That girl, really."

*

Kamu menghampiri Hakken dengan dua cup minuman. Fokusnya tertancap di novel yang baru-baru ini dia beli. Saking fokusnya Hakken sampai tidak sadar kalau kamu sudah berdiri disampingnya.

"Kak Hakken?"

Hakken terlonjak sedikit. Kamu tertawa. Wajah Hakken memerah dan bibirnya membentuk kerucut.

"Seneng?"

"Sorry, kak. Lagian kak Hakken fokus banget."

"Oh please."

"Ini chocolate mousse kak Hakken. Ini raspberry mint tea aku."

"Thank you."

"Mh-hm. Eh, kak Hakken mau coba dulu punyaku, gak? Mumpung belum aku minum."

"Kenapa gitu?"

"Takut kak Hakken gak nyaman kalo udah bekas aku."

"Then, let's try each other drink first."

"Sounds great!"

Kalian memberikan minuman masing-masing untuk dicoba. Kamu reflek tersenyum lebar dan menggoyangakan tubuhmu pada detik pertama chocolate mousse milik Hakken menyentuh lidahmu.

"Not bad."

"Aku gak terlalu suka chocolate mousse but this is really good."

"You can take another sip, tho."

"Really? Thank you! Kak Hakken juga boleh take another sip."

"Nah. I'm good."

Hakken memnyerahkan raspberry mint tea-mu setelah kamu menelan beberapa teguk chocolate mousse-nya.

"Kak Hakken."

"Hm?"

"Thanks udah nemenin aku ngeboba."

"That's the reason why you have me."

S E R O TO N I NTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon