I'll get the bath ready.

298 41 0
                                    

"Hakken."

"Hm."

"Hakken."

"Hm?"

"Hakken, bangun dulu."

"Kenapa, chérie?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, chérie?"

"Aku- aku bocor dan kamu kena darahnya."

Hakken membuka mata sepenuhnya.

"Perut kamu sakit, gak? Mandi dulu, ya? I'll get the bath ready."

Hakken beranjak dari tempat tidur. Kamu Masih diam ditempat.

Hakken gak jijik? Kamu bertanya ke diri sendiri.

Kamu bisa melihat dengan jelas noda merah yang menempel di baju Hakken walaupun cahaya di kamar masih remang-remang. Kamu jadi merasa bersalah sudah menganggu waktu istirahatnya Hakken padahal Hakken baru pulang beberapa jam lalu.

Hakken keluar dari kamar mandi beberapa saat kemudian.

"Mau makan es krim atau cokelat?"

"Hng-"

Sebelum kamu menjawab Hakken masuk lagi ke kamar mandi untuk mematikan keran yang mengisi bathtub.

"Bathtub's ready."

"Oh iya."

Kamu beranjak menuju kamar mandi dan dikejutkan oleh bathtub berisi air hangat yang menguarkan wangi chamomile. Setelah melepas seluruh pakaianmu, kamu perlahan masuk ke bathtub.

"Chérie."

"Ya?"

"Aku masuk ya?"

"Iya."

Hakken membuka pintu kamar mandi perlahan. Senyumnya lembut kayak puyo.

"Comfortable?"

"Mh-hm. Thank you. Eh- kamu ngapain?"

Hakken mengambil baju kotormu yang tergeletak dilantai.

"Mau aku cuci."

"Jangan, aku aja yang cuci."

"No no no. Just enjoy the bath."

Hakken melenggang lagi keluar kamar mandi. Kamu lagi-lagi menatap heran.

Setelah merasa sudah cukup lama berendam, kamu keluar dari bathtub lalu memakai kimono handuk.

Setelan piyama dan underwear bersih, pembalut dan water bag berisi air hangat sudah ada diatas tempat tidur yang seprai nya sudah diganti. Hakken gak ada dimana-mana. Setelah berpakaian lengkap, kamu masuk ke dalam comforter. Suara pintu dibuka terdengar tidak lama kemudian. Hakken muncul dari balik pintu dengan kantong plastik penuh.

"Hai."

"Hai. Abis dari mana?"

"Convenient store. Mau makan sup, gak?"

"Kamu beli sup?"

"Enggak. Aku mau bikin kalau kamu mau."

"Oh don't worry. I'm good."

Hakken meletakkan kantong plastik di atas tempat tidur. Isi kantong plastik sedikit berceceran. Setelah melepas jaket dan topi nya, Hakken masih sibuk kesana kemari.

"Ada es krim mochi sama cokelat di kulkas. Snack sama tehnya aku taro sini, ya. Kalau masih kurang ada di pantry. Kalau masih sakit aku taro paracetamol disini. Are you ok, chérie?"

"Mh-hm. Thank you."

Hakken tiba-tiba diam sambil menatapmu lekat.

"Hakken?"

"Kamu gak malu soal yang tadi kan?"

Wajahmu langsung dirambati rona merah saga. Hakken tertawa kecil menarikmu ke dalam pelukannya.

"Aku bikin repot, ya?"

"Nope, not at all."

"Sini."

Kamu membuka comforter agar Hakken bisa masuk. Setelah Hakken masuk ke dalam comforter, kamu menarik kepalanya agar bersandar di dadamu. Hakken kaget tapi dengan cepat mencari posisi yang nyaman.

"Hakken, sweet dream."

Jemarimu menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Hakken.

"Chérie, sweet dream."

S E R O TO N I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang