Pout.

370 43 0
                                    

"Hakken, masih marah?"

"Kamu paham gak kenapa aku marah?"

"Paham."

"Kalau ada orang lagi bicara, liat matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalau ada orang lagi bicara, liat matanya. Jangan nunduk."

"Maaf."

Hakken menghela napas panjang. Dia sebenarnya gak tega marahin kamu saat lagi sakit dan tepar di kasur.

"Kamu sadar kalau kamu salah?"

"Iya."

"Kamu punya maagh, seharian gak makan, cuma minum kopi sama air putih segelas terus begadang, gak istirahat. Itu bahaya, chérie. Aku cuma tinggal kamu dua hari pas pulang aku dikabarin mami kalau kamu masuk rumah sakit. Aku panik banget, chérie."

"I'm so sorry. Lain kali aku gak gitu lagi."

"Of course there's no one more time. Sekarang, makan sup nya. Mau disuapin?"

"Mau, hehe."

Hakken meniup sup sebelum menyodorkannya ke mulutmu. Hakken bukan orang yang jago atau hobi masak tapi untuk membuat comfort food dan makanan favoritmu, Hakken sudah di level master.

"Sejak pulang kamu belum peluk aku, tau."

"Sengaja."

"Jahat!"

"Makanya, chérie, jangan bandel."

Hakken meletakkan mangkuk sup sebelum menarikmu ke pelukannya. Hangat.

"I miss you so much."

"I'm sorry for make you worry."

Kalian melepas pelukan setelah beberapa saat. Hakken beranjak dengan nampan berisi mangkuk sup.

"Lemme shower first so we can cuddle."

"YAY!"

S E R O TO N I NWhere stories live. Discover now