I'm here, right beside you.

300 35 0
                                    

Malam yang seharusnya berjalan seperti biasa berubah ketika ada yang menggedor-gedor pintu apartemen. Dengan sedikit takut, kamu mengintip lewat peephole. Rasa takutmu hilang ketika melihat Hakken yang ternyata berdiri di depan.

Hakken masih mengenakan kostum cosplay dan dia tidak terlihat seperti biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hakken masih mengenakan kostum cosplay dan dia tidak terlihat seperti biasanya. Di detik pertama kamu membuka pintu, Hakken jatuh berlutut sambil memelukmu. Tangisnya pecah saat itu juga. Sebisa mungkin kamu menutup pintu apartemen sebelum menggiring Hakken ke ruang tamu.

"You can cry as much as you want."

Hakken menangis keras selama satu jam. Perlahan, napasnya berangsur-angsur tenang.

"Wanna talk about it?"

Hakken menggeleng.

"Then, can you let me go real quick so I can make you some nice warm tea?"

Hakken menggeleng lagi.

"Okay, kamu mau air putih atau cokelat panas yang udah gak panas?"

Kamu menunjuk botol Tupperware dan mug diatas meja.

"Air putih."

"Okay."

Kamu membuka tutup botol lalu memberikannya pada Hakken.

"Kamu mandi dulu ya?"

Hakken mengangguk. Ia berjalan ke kamar mandi di kamarmu. Setalah mendengar shower menyala, kamu sibuk menyiapkan sweatshirt dan sweatpants favorit Hakken. Kamu juga membuat cokelat panas dan cookies.

Hakken keluar 15 menit kemudian dibalut bathrobe dan rambut basah beraroma peppermint. Kamu dengan cekatan meraih hairdryer dan handuk. Hakken duduk di lantai sedangkan kamu di sofa mengeringkan rambutnya.

Setelah semua nya nyaman, kamu menatap wajahnya yang merah saga dan bengkak. Kamu menghela napas lalu meraihnya kedalam pelukan.

"You don't know how afraid i am."

"Sorry–"

"Stop. Mau nonton dulu atau langsung tidur?"

"Tidur."

"Okay. Come here–"

Kamu membuka comforter untuk Hakken. Hakken memposisikan dirinya dengan nyaman.

"Sleep, my dear Hakken, I'll protect you from everything that will hurt you. I'll stay here till forever. Dream a little dream, love."

Kamu mencoba menyanyikan lagu pengantar tidur seadanya. Well, memang terdengar berantakan dan agak sumbang tetapi Hakken tertawa kecil sebelum menutup matanya.

"Chérie?"

"Eh? Belum tidur ternyata. Kenapa?"

"Kok kamu gak disini?"

Hakken menepuk sisi kosong disebelahnya.

"Aku masih harus rapihin laundry. I'll join you soon."

"I'm sorry."

"Oh stop with these sorry's. Kamu gak bikin aku repot dan aku gak merasa direpotin. This is what I have to do as your partner. Sekarang tidur, ya? Aku tungguin sampai kamu tidur beneran."

"Mh-hm."

Hakken menutup matanya lagi. Tidak butuh lama, napasnya mulai tenang Dan tertaur sebagai tanda kalau dunia mimpi sudah menariknya pergi.

Have a sweet dream, love. Kamu mengecup dahi Hakken lalu beranjak dari kamarmu.

*

"Hng?"

Hakken meraba sisi lain kasur yang masih hangat tapi kamu sudah tidak ada di sana. Cahaya matahari sudah menyelinap dari celah gorden yang dibiarkan sedikit terbuka. Hakken menyibak selimut lalu melangkahkan kakinya di atas lantai yang dingin.

"Chérie?"

Hening. Hakken melihat ke sekeliling kamar dan matanya menangkap sticky notes yang ditempel di botol Tupperware.

"Good morning! Aku lagi ke supermarket sebentar. Kalau kamu sakit kepala aku udah siapin paracetamol sama air putih. See you soon <3."

Senyum Hakken yang terbit sama lembutnya dengan cahaya matahari pagi.

"Bonjour."

Hakken hampir melempar mukamu dengan bantal terdekat.

"Oh my– chérie, you scared me."

"Hehe."

Kamu membawa sepiring melon yang sudah dipotong dadu.

"How are you?"

"Boleh peluk dulu gak?"

"Sure, big baby."

Morning hug dan melon. Awalan sempurna buat Hakken setelah semalaman diterpa badai emosi. Pelukan itu bertahan sedikit lama dan hangat.

"Babe, aku harus bikin sarapan."

"Oh iya."

"Habisin ya melonnya. Aku mau bikin your favorite blueberry pancake with tons of whip cream."

"Makasih."

Hakken tertawa kecil ketika kamu mengacak-acak rambutnya.

"Shoot, aku lupa. Nih."

Kamu mengeluarkan amplop berwarna khaki dari saku celana.

"What is this?"

"Special serotonin boost with tons of love from me."

"Oh–"

"Bukanya pas aku udah ke dapur, oke?"

"Your wish is my command, missy ."

Setelah kamu menghilang dibalik pintu, Hakken dengan hati-hati merobek ujung amplop. Selembar kertas yang menguarkan wangi kopi terjatuh.

Noda hitam membentuk susunan kata yang ditulis manual dan penuh perasaan.

"Even tho I really am bad at directions, when you lost yourself, I will always know where to find you."

S E R O TO N I NWhere stories live. Discover now