4

1.3K 259 46
                                    

Siang Hari, Ialah waktu dimana Suhu Bumi meningkat semakin panas. Matahari Memposisikan dirinya Tepat Di atas kepala.

Sepasang Kaki Terlihat melangkah perlahan menuju ke Area Dapur. Kepala Nya Menoleh kesana-kemari untuk memastikan semuanya aman.

Ia sudah berdiri tepat di depan Kulkas, di bukanya kulkas itu, Mata nya membidik ke arah Kotak Donat yang tergeletak Rapi di dalam Lemari Pendingin itu.

Senyum Miring Ia Tampilkan saat mendapati masih ada sepotong Donat Tersisa.

Donat dengan Toping Tiramisu itu sudah ia amankan di Tangan, tinggal satu langkah lagi Rasa Nikmat dan Manis Donat itu akan sampai kemulutnya.

"Gini amat Ngademin diri Niel"

Mendengar suara, Oniel terlonjak kaget. Buru-buru ia Menyembunyikan Donat di belakang tubuh.

"Chika. ngapain kesini?"

"Ya ngapain lagi. Aku haus. Kamu aku tungguin dari tadi, lama banget di depan kulkas. Kirain kamu mau masuk kedalem nya" Jawab Chika Berjalan mendekat ke arah kulkas.

Sontak Oniel Menyingkirkan tubuhnya, membiarkan Chika Mengambil Botol Air dingin di sana.

Sembari Meminum Air di dalam Gelas, Mata Chika memicing, melihat Pergerakan Oniel yang sangat gelisah.

"KAK ONIELL! Kamu pasti Udah berhasil ngambil sisa Donat kan? Kalo gitu bagi dua!" Niat Chika yang ingin bertanya pada Oniel terpaksa ter-Urung Karena kedatangan Adel Yang begitu saja meneriaki Oniel.

"Donat apa? Ngomong Apasih Kamu del. Minggir sana!" Oniel berusaha Pergi dari hadapan Adel.

Adel menatap curiga dan menampilkan Senyum Nakal nya, "Hayoo, itu apa yang ada di tangan Kak Oniel?"

Chika Menghembuskan nafas Malas. Tidak terlalu peduli dengan Kegiatan Oniel dan Adel sedang Memperebutkan Donat yang sudah ada semenjak 3 hari lalu itu.

Kedua Bola Mata Chika Menangkap Tubuh Ara yang berjalan Melewati Pintu Dapur. Buru-buru ia meletakan Gelas, dan berlari menghampiri Ara.

"Kak Sisca? Aku belum ngeliat dia Selain tadi pagi waktu sarapan"

Ara dan Chika Sedang mengobrol di pekarangan Belakang Asrama. Ara bercerita tentang dirinya yang sedari tadi mencari Sosok Sisca, berniat ingin menanyakan Hal yang sama seperti kemarin.

"Huft. Padahal dia udah janji Bakal Nemuin dan Balikin foto itu ke aku hari ini" Ara mendengus Kecewa. Memajukan bibir bawah nya.

"Foto apa emang nya Ra?" Chika ikut merasa khawatir sekaligus Penasaran.

"Foto kita berdua waktu di Festival itu"

"Oohh itu. Kan Kertas Foto punya aku masih ada Ra. Kalo kamu pengen liat, pinjem aja sama aku" Tawar Chika mengelus lengan Ara.

"Bukan gitu Chik. Aku juga pengen simpen Foto kita itu buat kenang-kenangan. Punya kamu, ya biar kamu aja yang simpen" Ara mulai Berjalan Ke Lantai Teras, dan duduk di sana.

"Yaudah, kalo gitu tunggu aja sampe nanti malem. Ini juga masih jam 1 siang Ra" Chika mencoba memberi kalimat Penyemangat pada Ara.

Perkataan Chika Berhasil Membuat Ara tersenyum lega. Setidak nya ia masih memiliki waktu untuk berharap.


















Sore harinya, seluruh Penghuni asrama Di wajibkan Untuk mengikuti Senam Sore yang Di pandu langsung Oleh Eli Dan Shani.

Ara juga sedang melakukan pemanasan seperti yang lain. Sedari tadi matanya Mencari keberadaan Sisca di Sini, namun sosok itu tidak ada juga.

Chance Back?Where stories live. Discover now