21

854 160 42
                                    

Chika bisa lega sudah membuang Air kecil yang sejak tadi tertahan.

Kaki Chika keluar dari toilet yang sangat nyaman dan wangi itu. Sekali lagi, matanya tak sengaja melihat tas besar di atas meja cermin wastafel.

Tidak tau kenapa, Chika penasaran sekali dengan isi tas itu. Perlahan langkah nya membawa chika mendekat ke Cermin Wastafel.

"Tas siapa sih ini? ada Boneka nya juga" Tanpa seizin pemiliknya, Chika membuka tas itu. Terdapat Jas Putih, Boneka Anjing, juga Dompet.

Tangan Chika mengangkat Boneka Husky Dog yang cukup besar itu, pandangan nya jatuh pada kalung yang terpilit di leher Boneka tersebut.

"Ara" eja chika membaca Kalung Logam dengan tulisan di tengah nya.

"Ha? Nama boneka ini Ara?" Chika memiringkan kepalanya sedikit karena bingung.

"Untung boneka nya lucu, Gapapa sih dinamain Ara, Lucu nya sama kek Ara juga" Chika terkekeh. Beralih untuk mengembalikan Boneka ini.

Belum sempat Chika Meletakan Boneka itu, Chika Berganti tertarik dengan Jas putih panjang yang di lipat asal itu.

Seutas tali Hitam Terlihat keluar dari Kantong Jas Itu. Dengan sebelah tangan nya, Chika Perlahan menarik Tali itu, hingga memunculkan Benda persegi.

"Ye—" ucapan Chika terpotong saat membaca Sebuah nama di benda persegi yang belum sepenuh nya keluar dari dalam Kantong Jas.

Chika menoleh, Di balik kaca Samar itu, Chika melihat Sesuatu yang Ia harap tidak sesuai penglihatan nya.

Chika berjalan cepat dengan sedikit rasa Marah yang tertunda. Chika menunduk sedikit, menyipitkan matanya di antara celah kecil bagian Kaca yang tidak buram.

Di depan sana, Chika bisa melihat Caca memeluk Ara begitu erat.

Kedua alis Chika bertaut melihat pemandangan itu. Ada rasa tidak terima di hatinya. Tanpa berpikir lagi, Chika membuka Kasar pintu kamar Mandi.

"Ara!" Tegas Chika Memanggil Ara yang masih betah memeluk Caca.

Ara dan Caca begitu saja melepaskan pelukan mereka. Jelas sekali Raut panik Ara. Sedangkan, Caca menundukkan kepalanya nya. Ia Kaget saat sadar Kain yang menutupi Wajah nya jatuh ke lantai, secepat Kilat Caca mengambil Kain itu dan buru-buru menutupi wajah nya.

"Udah se-se-lesai y-ya?" Tanya Ara terbata pada Chika yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi dengan wajah tak bersabahat.

"ARA!" Caca berlari kencang ke arah Chika, merampas Begitu saja Boneka anjing yang di pegang Chika.

Chika menelan ludah nya, sebelah alis nya naik keatas karena kaget dan tak paham dengan Sikap Caca yang tiba-tiba ini.

Caca langsung memeluk Erat Boneka Anjing tersebut. Memandang Tajam Chika lalu pergi begitu saja meninggalkan Dua orang Itu.

Ara sedikit membuka mulut nya melihat kepergian Caca yang menurut nya Aneh. Kenapa Caca meneriaki namanya, dan malah memeluk Boneka itu.

"Nyaman gak pelukan Teh Caca?" Chika berjalan mendekati Ara.

Ara membulatkan mata nya takut mendengar Suara Chika yang penuh penekanan itu.

"Tadi tuh teh Caca Nangis—"

Kemudian Ara menyudahi Ucapan nya kala Chika hanya Melewati nya.

Ara memejamkan mata Pasrah, menggigit bibir bawah nya, menahan Geram karena kesalahan nya sendiri. Ia harus cepat membujuk Chika agar tidak marah.













You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Chance Back?Where stories live. Discover now