19

702 160 33
                                    

Tidak ada yang bisa menolak Kenikmatan Manisnya Coklat. Buktinya, sekarang Chika Dan Ara sudah menghabiskan masing-masing 4 Helai Roti dengan Selai Coklat yang menurut mereka Rasanya Berbeda dari semua Coklat yang pernah Mereka makan.

"Okey ini roti terakhir deh, udah kenyang juga! Kak Shasha beli Selai coklat ini di mana kak?" Tanya Ara menggigit Sisa roti di tangan nya.

"Di supermarket. Enak kan?" Jawab Shasha, Melirik pasrah kemasan yang hanya tinggal Tersisa Satu Roti itu.

Chika dan Ara mengangguk bersamaan.

"Nanti kan kita ke kota Ra. Sekalian aja kita minta beli Selai kayak gini sama Kak Viny" Saran Chika Antusias.

Raut wajah Shasha Seketika berubah kala mendengar nama Viny. Sebelum Dua orang itu sadar, Shasha berusaha mengendalikan Perasaan nya.

"Saran aku, kalian beli yang kecil aja deh dulu" Kata Caca di balik Kain Tipis yang menutupi Mulut hingga Bawah Mata.

"Emang Teh Caca kira kita gak Mampu beli langsung yang ukuran besar nya?" Ara di Buat kaget mendengar Ucapan Chika yang menurutnya Agak menyinggung itu.

Begitu pula Caca. Namun tidak dengan Shasha yang malah terkekeh melihat ekspresi sinis Chika saat bicara pada Caca.

"Gak gitu maksud Gue. Soalnya Cokelat merk Itu cuman Awet 2 tahun, Abis itu Basi deh. Bukan maksud gue mau menghina kalian, Makanya sesekali Jangan Emosian dul—" Perkataan Caca terhenti Kala Shasha Mencubit kecil lengan nya. Memberi Isyarat untuk Caca menghentikan ucapan nya.

Ara membuang Nafas Lelah, Kemudian menyentuh Pundak Chika, "Kamu lagi PMS ya Chik? Kok sikap Kamu tiba-tiba Aneh gini?"

Ara mencoba untuk bertanya setenang dan selembut mungkin Agar Chika tidak Menganggap kalau Ara Menyudutkan nya.

"Aku gk PMS! Kamu tuh yang aneh Ra!" Jawab Chika ketus. Menengguk Air minum Miliknya.
























Chika pun tidak tau apa yang membuat nya tiba-tiba kesal dengan Teman Shasha Itu. Menurut nya, Caca seperti Mencari perhatian, setelah tadi mendengar Ara memuji Pie Gosong yang Perempuan itu buat. Padahal Ara Yang Memang Memiliki Hati Baik, kenapa Chika malah melampiaskan rasa tidak sukanya pada Caca.

Apalagi saat menyadari Suara Caca Mirip Seperti nya, membuat suasana Hati Chika Semakin Buruk.

"Lah kok malah jadi aku yang Aneh?" Ara menunjuk Dirinya sendiri. Semakin di Buat tidak Paham akan Keadaan Chika Sekarang.

"Hahaha, Kalau kalian Suka benget, nih mending Bawa Aja sisa Selai nya" Tawa Renyah Shasha Terdengar, Menggeser 1 Botol Selai Cokelat bermerek Nuttela itu ke Arah Chika dan Ara.

Dengan Cepat Ara Mengambil botol Yang isinya tinggal Setengah itu, "Tahan 2 tahun ya? Ah palingan, 3 hari udah abis ukuran segini kalau Di makan Bareng Temen di asrama"

"Ehh tunggu deh. Tapi kok, Disini tulisan waktu produksinya Februari 2037 ya kak?" Lanjut Ara.

Bola mata Shasha Dan Caca kontan Membulat bersamaan. Mereka berdua bergerak gusar sambil menampilkan Wajah panik.

Saat serius membaca setiap detail Botol Selai itu. Tiba-tiba ada yang merampas begitu saja Botol coklat tersebut dari tangan Ara.




















"Makasihh deh kak. Nanti kita Beli sendiri Aja" Chika meletakan kembali botol selai di meja. Bagai Kilat, Caca mengambilnya kembali, Lalu memperhatikan dengan Raut tidak tenang Tulisan di Botol itu.

Ara hanya bisa diam tanpa mau bereaksi apa-apa dengan kelakuan Chika Barusan.

Hingga, beberapa detik kemudian, terdengar Suara Sirine alarm menggema Di seluruh ruangan Rumah Shasha.

Membuat Lampu Di Ruangan Ini berkedip perlahan mengikuti ritme suara Alarm itu.

Chika dan Ara berhasil di buat agak ketakutan sekaligus bingung. Kedua jemari mereka Langsung menaut, memberikan Rasa Aman satu sama lain.

Caca Buru-buru Berlari ke arah sebuah Pintu. Menempelkan Jari jempolnya di sana. Saat pintu itu terbuka, terlihat Ada Tembok putih yang terpantul Cahaya Biru kekuningan dari dalam nya. Pintu Silver itu pun tertutup,

Tak lama. Caca Keluar kembali dari dalam sana. Dengan ekspresi Canggung ia menatap Chika dan Ara, lalu Caca mendekat dan membisikan Sesuatu di Kuping Shasha.

"Cepet banget, padahal baru tadi mal–" Shasha Melirik Ara, lalu menghentikan Suara pelan nya.

Kedua perempuan itu bersiap Untuk melangkah pergi, namun suara Chika menghentikan mereka

"Kak Shasha, Aku Mau izin ke Toilet. Dimana ya kak?" Tanya Chika.

Shasha Tampak berpikir sebentar, "Teteh Caca bakal nganterin kamu!"

Tentu saja Caca kaget, kenapa harus dia?

"Sama aku deh juga!" Sahut Ara. Sangat beresiko membiarkan Chika Dan Caca pergi hanya berdua saja.

Akhirnya, Caca Menunjukkan letak toilet kepada dua orang itu dan Shasha yang berjalan terburu-buru masuk kedalam ruangan pintu silver tadi.
































































—TBC— 040123

showroom all member ilang ye di yutub. duh gimana dong kalo mau ngegamon selain nnton ulang sr chika ft ara huehuehue😭. fiks sih harus kombek tahun ini😎

Chance Back?Where stories live. Discover now