11

954 237 37
                                    

"Jadi Gini, Shan. Ada satu hal yang Perlu kamu tau. Kalau –Bubuk ini Persis banget sama Zat klorofil yang baru dalam tahap Penelitian Ilmuan dan Nasa Di jakarta. Klorofil ini Baru di temui 3 tahun lalu di bagian dalam Permukaan Mulut Gunung Krakatau. Suatu tumbuhan Yang Ajaib nya bisa hidup Di sana, di tengah Panas nya Lava dan Asap Gunung" Jelas Viny.

"Selama 3 tahun Penelitian, Ilmuan baru bisa nyimpulin Satu hal. Bahwa, Klorofil ini sejenis Sama Zat Bius, Tapi level paling tinggi. Siapa aja yang Kulitnya Terkena paparan nya aja nih, Bisa Pingsan Dan gak Bangun 1 Hari sampai 4 harian. Apalagi kalau Masuk kedalam Tubuh, Bisa-bisa Tuh orang Gak bangun selama 2 bulan Hingga 1 tahun Bahkan 5 tahun!" Lanjut Viny. Shani Menutup Mulutnya Karena Terlalu Terkejut.

"Seserem itu kak! Tapi untung aja, bubuk ini waktu itu cuman Ada di Baju Nya Gracia gak sampe kena Kulit nya" Shani Merasa lega.

"Klorofil jenis ini kalo di salah Gunakan, bisa buat memanipulasi Koma seseorang. Makanya nih, Ilmuan belum mau Publish Klorofil Varian baru ini" Viny mendekat Ke wajah Shani, Lalu berbisik.

"Tumbuhan Klorofil ini gak bisa di tanem di sembarang tanah. Di Jenis tanah dari gunung nya langsung aja tetep gabisa. Sekarang, ilmuan lagi cari cara dan meneliti gimana biar bisa tumbuhan ini di kembang biakkan yang katanya membutuhkan waktu 2-10 tahun penelitian" Bisik Viny.

"Duh kan, Aku jadi Buka Kartu di Kantor. Kamu diem aja ya Shan, jangan Cerita ke Siapa pun. Jadi kan kita impas nih saling jaga Rahasia" Viny memberikan Jari Kelingking nya dan Shani langsung menautkan Jari kelingking Miliknya Pula.

"Aku Boleh gak sih kak, kerja di Kantor kak Viny? Keren banget keliatan nya" Tanya Shani.

Viny tersenyum Simpul, mengangkat telapak tangan nya dan Mengusap rambut Shani Gemas, "Bisa banget. Tapi kamu harus kuliah dulu ya, Tahun depan kan kamu, Gracia, Sisca, Eli Sama Yang lain bakal Daftar kuliah kalau aku sama Gaby berhasil Menangin Hak Gedung di kota. Makanya Doain teruss yaa"

"Pasti Itu kak" Yakin Shani. Wajah shani berubah Bingung kala Viny tiba-tiba saja merubah raut wajah nya menjadi sedih.

"Shan. Aku mau pamit ke kamu duluan aja deh"

"Pamit? Kakak mau kemana?"

Viny menarik Nafas nya dalam-dalam, "Kamu tau kan, Ayah aku Meninggal Karena Project nya sendiri. Tapi, Tim Ayah aku yang lain tetap Mengembangkan Project itu. Kali ini, Aku manawarkan Diri Buat Meng-Tes sendiri perkembangan itu. Ya itung² buat Banggain ayah aku disana–"

"—Aku kesini Ya itu, sekalian mau Pamitan. Aku gak tau Nanti Kedepan nya bak---" Viny menghentikan Ucapan nya saat menyadari mata Shani Berkaca-kaca.

Reflek Shani mengusap matanya yang ber-Air, Memaksakan senyum nya, Ia benci Kata Pamit dari siapapun, "Kenapa Gak di lanjutin kak?"

"Kamu aja Kayak mau nangis gitu, kan aku jadi takut"

"Ya Siapa yang Gak bakal Nangis sih kak. Kata pamit Tuh bermakna Banyak hal.  Tapi sejauh ini, Kata Pamit yang aku denger dari Orang lain Berakhir –Mereka tidak pernah Kembali" jelas Shani.

Tanpa di sangka, Viny malah Tertawa kencang, Berniat untuk mencairkan suasana, "Hahahahaha. Shani-Shani, Umur kamu tuh hampir kepala Dua loh, masa' masih Cengeng gini. Kamu harus bisa Menguasai emosi Kamu Shan, Biar Gak bikin repot kamu nya juga kan"

"Enggak Kok! Aku gak Cengeng. Cepetan Lanjutin Omongan kakak tadi, mau pamit kemana?" Shani tidak Terima di katain Oleh Viny.

"Jadi tuh aku, cuman Mau bilang, aku Pamit—" Viny menggantungkan Ucapan, Tatapan Nya berubah Sendu. Membuat Perasaan Shani semakin Tidak enak.

Chance Back?Where stories live. Discover now