MW|01 ✔️

1.7K 298 290
                                    

Sudah direvisi ✔️

Hallo! Selamat datang di cerita yang pertama kali aku publish!😄

Yang suka genre fantasi, ayok gabung! Baca 5 part dulu boleh kok, kalo nyaman ya lanjut.
Have Fun ya!

Di malam yang gelap dengan beberapa bintang yang bertaburan di atas sana. Bulan tertutupi awan-awan halus. Hawa dingin menyeruak. Suara jangkrik mengiringi suasana malam ini.

Sebuah mobil berwarna hitam tengah melaju sedang di jalanan yang luas namun sepi. Di dalamnya terdapat empat pemuda yang sedang bercengkrama.

"Woy! Empat meter dari sini ada kucing, hentiin dulu nih mobil! Mau gue singkirin," ujar pemuda yang berada di sisi kanan pengemudi.

"Ngapain sih? Kita bisa lewatin kali," balas lelaki yang sedang mengemudi.

Namun pemuda pertama menggeleng kuat. "Gak! Itu kucingnya sekarat tolol!"

"Huh, ya udah! Sono pinggirin tuh kucing!" Jawab si pengemudi seraya memarkirkan mobilnya ke sisi kanan jalan.

Pemuda pertama berlari kencang menuju kucing yang sekarat itu dengan raut khawatir. Tetapi temannya yang berada di dalam mobil hanya menggeleng.

"Dasar mata elang." Gumam lelaki yang mengemudi.

Tiba-tiba mereka mendengar suara gesekan antara ban dan jalanan yang cukup kuat. Mereka segera menoleh kearah pemuda tadi berada. Terkejut saat melihat ada dua mobil yang melaju dengan kencang dari arah berlawanan tanpa melihat jalanan sekitar.

Pemuda pertama menyadari kedatangan dua mobil itu, namun naas ia terlambat beranjak untuk menghindar.

CITT

BRUKK

Pemuda itu tertabrak dan terpental cukup jauh. Tubuhnya bersimbah darah, kepalanya hampir pecah, tangannya mungkin telah mengalami banyak patah tulang, begitu juga dengan kaki dan bagian tubuh yang lain.

Sebelum kesadarannya menghilang, ia samar-samar mendengar teriakkan teman-temannya yang memanggil namanya. Ia hanya bisa berharap untuk tetap hidup sekarang, itu demi mamanya.

Saat hendak menutup matanya ia melihat dua pasang remaja dengan wajah yang berbeda. Dua pemuda tampan dan dua perempuan cantik tengah memanggil namanya seperti sedang menyambut.

"Selamat datang ***" Itu yang ia dengar, namun ia tak dapat mendengar jelas namanya sendiri.

Ada lagi yang berkata, "Senang bisa bertemu seperti ini nanti, ayo kita bermain dan mengisi sebuah buku kosong."

Mata pemuda itu tertutup sepenuhnya. Tubuhnya tak berdaya, semuanya terasa sakit, namun ia sudah tak sadarkan diri untuk saat ini.

***

4 April 2189

Malam Minggu biasanya para remaja sedang asyik nongkrong dan kumpul, tetapi berbeda dengan remaja yang satu ini, tiap malam Minggu selalu mengadakan acara keluarga.

"Zura, bulan depan nanti kamu mau hadiah apa?" Tanya Leandra, "Kamu mau keliling Indonesia lagi? Atau kamu mau mobil listrik model baru?" Tanya Leandra sekali lagi.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang