MW|22✔️

136 126 31
                                    

Sudah direvisi ✔️

Happy Reading!

Di apartemen yang tak asing kali ini terdapat sosok lelaki yang sedang berkumpul bersama kedua temannya. Saat mereka sedang tertawa riang tiba-tiba ponsel milik Sagara berbunyi dan segera mengangkatnya karena mungkin saja penting.

"Apa Kun-" Sapanya tertahan dengan pekikan semangat sosok gadis di seberang sana.

"Kangen anjing! KANGENNN, gue mau balik Sagaaa." Rengek Azura dari seberang sana.

Sagara mendengus kesal, ia kira akan ada hal penting. Ternyata ia harus menghadapi sosok manja yang sialnya adalah sepupunya.

Ia mengacungkan jari tengahnya kearah layar ponsel dan dihadiahi teriakan kesal oleh Azura. "Makannya jangan teriak-teriak wae, apaan dah telpon telpon, gabut amat," ujarnya malas dan kembali bergabung bersama kedua temannya.

"Di bilangin kalo gue kangen, budek lo ya?" Jawab Zura dari seberang sana.

Mendengar suara asing dari arah ponsel temannya membuat kedua teman Sagara penasaran dan melirik kecil ke layar ponsel milik Sagara. "Siapa itu Gar?" Tanya salah satunya temannya.

Temannya yang satu lagi mulai melihat kearah ponsel dan menemukan dua gadis cantik yang sedang bersantai dikamar. "Itu bukannya Zale ya Gar?" Tanya teman yang satunya dan Sagara segera menoleh.

"Kok lo tau? Pacaran ya lo berdua?" Tanyanya penasaran dan di sambut oleh pukulan cukup kencang di kepalanya.

"Enak aja! Gue itu kenal sama bapaknya anjir, bisa di gebug gue kalo pacaran sama dia," balas Jay dengan tak santai. "Sampe lo pacarin dia, mati lo!" Ancam Sagara seraya mendelik tajam kearah Jay.

Raphael yang melihat kedua temannya mulai berdebat pun menghela napas lelah. "Udah, kaya bocah aja lo berdua. Liat Gar, lo udah di panggil sama tuh cewek dari tadi." Ucapnya guna melerai perdebatan antara kedua lelaki tampan itu.

Sagara segera menoleh ke arah layar ponselnya dan mendapati raut wajah gemas milik Azura, padahal jelas-jelas sepupunya sedang marah karena di acuhkan. "Sorry kunti, terus mau ngapain?" Ujarnya dengan sedikit lembut.

Azura terlihat semakin sebal karena mendengar julukannya itu, "Gak tau, tapi lo udah laporan ke mommy?" Tanyanya.

Sepupunya hanya mengiyakan dan mereka sedikit melakukan perbincangan setelah itu sambungan diputuskan oleh Azura karena sepupunya berkata bahwa ia tak enak meninggalkan kedua temannya untuk berbincang lebih lanjut dengan Azura.

***

Sedangkan di sebuah kamar yang berisikan dua gadis cantik itu terlihat seperti awal, tak ada yang spesial. "Zel, temennya Saga yang namanya Raphael cakep ya?" Tanya Azura dengan menampakkan matanya yang berbinar.

Sedangkan Zale sudah mendengus malas karena sahabatnya mulai membahas sosok lelaki tampan lagi. Jika dilanjutkan sudah pasti akan merambat kemana-mana karena sebenarnya Azura itu pecinta lelaki tampan.

"Untuk ukuran cowok ya cakep lah," balas Zale dengan santai. "Ah Zezel kalo di ajak bahas cogan malesan banget," ujar Zura dengan sedikit melengkungkan bibirnya kebawah.

"Lo mah pikirannya cogan mulu, udah ada Fannan masih nyari yang lain," balas sahabatnya berusaha menggoda Azura.

"Apaan Fannan Fannan? Aku gak suka sama dia ya Zezel," sanggahnya seraya menunjukkan raut marahnya, yang terlihat menggemaskan di mata orang-orang.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang