MW|29✔️

168 132 74
                                    

Sudah direvisi ✔️

Happy Reading!

"Dimana Ivy?" Tanya salah satu lelaki itu kepada Nebulla.

Nebulla pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya kecil. "Di penjara sama mereka," jawabnya dengan santai.

"APA?!" Pekik kedua lelaki itu dengan suara yang membuat seluruh ruangan bergetar.

"Hey hey, tenanglah. Sekarang kita berada di rumahku, jadi tolong kondisikan reaksi kalian," U
ujar Nebulla seraya melirik kearah furnitur yang sekiranya rapuh.

"Ah maaf. Lalu bagaimana?" Kata salah satu lelaki itu.

"Alfred memang sudah menjadi bucin ya? Dia aman bersama Achlys walaupun di dalam penjara," balas wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Achlys? Bagaimana bisa..." Lirih Conan dengan kepalanya yang tiba-tiba menunduk lemas. "Dia bocah usil itu? Apakah ia ada di dunia itu bersama sahabat tersayangnya?" Tanya Alfred memastikan dan dibalas anggukan oleh Nebulla.

"Ya, tapi sayangnya ia telah melakukan suatu perjanjian saat itu jadi tak bisa leluasa 'bergerak.' Tenaganya lemah dan ini waktunya untuk kita," ucap wanita itu penuh amarah.

"Lalu sahabat dinginnya itu?"

"Dia belum ingat apapun tentang itu, ia tak bisa membantu untuk saat ini. Maka dari itu ayo berpikir!" Jawab Nebulla.

"Tapi bagaimana caranya agar aku bisa menghadapi Alisa?" Tanya Conan dengan lesu.

Nebulla-pun menoleh kearahnya dan tertawa "Hahaha, kau memang pria baik hati, bahkan panggilan itu masih ada. Tak perlu memikirkan perasaanya, lagipula ia sudah bermain dengan banyak lelaki termasuk Edy,"

"Kau serius? Kalau begitu aku tak jadi khawatir untuk menusuk kedua kepala mereka seperti jenis makanan yang ada di bumi itu!" Ucapnya penuh semangat.

"Heh dasar plin plan."

Alfred segera berdiri dan merapikan pakaiannya "Kita pasti tak punya waktu lama, bocah usil itu pasti menjadi beban semua orang saat ini. Terlebih aku tak bisa menikah dengan orang mati,"

"Jujur, kau sangat menyeramkan bila seperti ini, Bleize." Ucap Conan seraya mendekatkan diri kepada Nebulla guna bergurau untuk meladeni ketuanya itu.

"Rencananya bagaimana?" Tanya Nebulla seraya mendorong tubuh Conan yang mendekat.

"Penyerangan dadakan kepada Edy yang terpenting, ia tak akan bisa melakukan sihirnya saat tak konsentrasi," jawab Alfred dengan yakin.

Conan mendengus malas, menurutnya beginilah ketika seorang lelaki ingin menyelamatkan pujaan hatinya, kurang berpikir lebih jauh. "Kau lupa bahwa kemampuan bela dirinya tak jauh berbeda dariku dan Ivy? Terlebih kau bisa dijadikan serigala besi di waktu yang bersamaan oleh Alisa,"

"Eh iya juga, ayo jangan terburu-buru sekali. Memikirkan rencana juga yang terpenting." Sahut Nebulla.

***

Di dalam sel penjara yang kecil ini mereka dipisahkan, termasuk Zale dan Azura. Karena sedari awal Fannan tak ingin melepaskan gadis itu darinya.

Entah mengapa tetapi pikirannya berkata untuk jangan melepaskan gadis itu sebelum terlambat, ia merasa akan ada sesuatu yang datang. Entah cepat atau lambat, terlebih ia ingin melihat gadis itu bahagia bertemu dengan saudaranya.

Disaat mereka sedang bersandar lelah dan frustasi tiba-tiba mereka merasakan tekanan yang cukup kuat, ah tidak. Sangat sangat kuat sehingga mereka merasakan sakit teramat sakit pada bagian kepala.

Mesin Waktu [TAMAT]Where stories live. Discover now