MW|38✔️

110 68 121
                                    

Happy Reading!

Ribuan untaian kabel terlihat sangat memuakkan. Ratusan tombol bertebaran di ruangan ini. Jutaan layar berukuran cukup kecil juga terlihat jelas dan membuat mereka pusing.

"Mulai dari mana?" Tanya Galaxy kepada Nebulla.

"Hm, aku gak bisa menyentuh alat-alat ini sekarang. Aku yang akan mengarahkan kalian saja," ujarnya memberi tahu terlebih dahulu.

"Lebih baik teliti semua kesalahannya dulu sekarang." Lanjutnya.

Wanita dengan rambut hitam legam ini mengitari seluruh ruangan dengan perlahan. Tatapannya terkesan sangat dingin. Perlahan muncul kerutan pada dahinya dan alisnya menukik.

"Ada apa?" Tanya Fannan yang menyadari raut aneh Nebulla.

"Mereka bodoh, pantas saja kerusakan sering terjadi. Ternyata mereka tak mengerti apapun," jawab Nebulla.

Ucapan wanita itu membuat yang lain penasaran. "Emang mana yang salah?" Tanya Zura.

"Banyak, bahkan mereka hampir memberi 50 kesalahan pada sistem ini." Balas Nebulla yang membuat mereka terkejut.

Bagaimana bisa pekerja yang terampil dapat menanamkan hampir lima puluh kesalahan. Pantas saja mesin waktu tak dapat bekerja dengan baik selama beberapa generasi terakhir.

Nebulla mulai berjalan pada suatu sisi dan menunjuk sekumpulan tombol berwarna warni yang ada di sana. "Ikuti arahan ku! Ubah posisi tombol berwarna biru itu,"

Lelaki dengan keturunan Amerika itu mulai mengikuti arah yang di tunjuk oleh wanita tadi. "Ini?" Tanyanya memastikan.

Wanita berambut hitam itu mengangguk. Lalu Galaxy mulai membalikkan posisi tombol itu dan tak terjadi apapun.

"Jangan heran, selanjutnya yang warna putih di sana." Ucapnya seraya memberi arahan lagi.

Nebulla memberi arahan kepada empat remaja itu selama dua jam lamanya. Karena bukan hanya tombol yang mereka benahi. Mereka juga harus mengatur sistem lewat beberapa layar hologram. Serta memutus beberapa kabel yang sudah tak berguna serta membenahi posisi kabel kabel itu.

Hanya membalik posisi tombol sih gampang. Yang susah itu mengotak-atik layar hologram serta membenahi kabel dengan penuh hati-hati. Beruntung empat remaja ini adalah anak yang pintar, jadi urusan layar hologram lumayan ringan mereka laksanakan.

Yang lebih susah itu Nebulla, karena ia harus memberi arahan secara berturut-turut dan harus tetap fokus. Beruntungnya ia masih ingat dengan semua sistem disini.

"Kak, ini susah banget!" Seru Azura saat sedang memperbaiki salah satu layar hologram yang ukurannya sedang.

Mata Nebulla mengikuti arah pandang gadis imut tersebut. Saat sedang menelitinya ia membelalakkan mata terkejut sekaligus senang.

"Kamu jangan bergerak Zura. Aku akan mengurus yang lain dulu, yang kamu tangani saat ini adalah penyempurna. Tunggu yang lain selesai," ujarnya dengan antusias.

"Eh? Okay!" Sahut Zura walaupun ia sedikit tak mengerti.

Mereka kembali memperbaiki dengan keseriusan penuh, terkecuali Azura. Gadis ini masih bergeming di tempatnya. Tetapi ia tetap berusaha memikirkan segala jutaan huruf di depan wajahnya. Ia akan mencoba untuk mencari kesalahan kecil yang mungkin bisa ia laporkan nanti.

Menunggu selama lima belas menit, akhirnya ketiga remaja lainnya sudah selesai dengan tugasnya. Kini mereka akan membantu Azura dan Nebulla.

"Ini yang paling penting kan ya? Dari tadi kan gak ada sesuatu yang terjadi pas kita benerin yang lain, kalau kita ngebenerin ini bakal ada yang dateng gak ya?" Tanya Fannan yang berusaha untuk mengeluarkan segala pertanyaan dalam benaknya.

Mesin Waktu [TAMAT]Where stories live. Discover now