MW|34✔️

157 104 103
                                    

Happy Reading!

Hari telah menunjukkan sore yang cerah. Setelah mereka berbincang singkat dengan Sagara di telepon, mereka lanjut berbincang sebentar dan membubarkan diri.

Galaxy dan Fannan izin terlebih dahulu untuk berjalan-jalan keluar mencari udara bebas. Zale, ia hanya berkeliling di rumah itu. Azura? Ia sedang diberikan ruang untuk berbicara lebih lanjut bersama kakak lelakinya.

Kini Galaxy dan Fannan tengah berkeliling di sebuah taman apung yang biasanya digunakan oleh para remaja. Entah yang sedang kasmaran atau yang sedang lari dari kenyataan.

Taman ini entah diciptakan sejak kapan tetapi yang pasti, tempat ini masih ada sampai tahun 2189. Sekarang mereka sedang duduk santai di bangku taman seraya menikmati jajanan yang baru mereka beli tadi.

"Kakaknya Grey mukanya ngeri ya?" Celetuk Fannan yang masih mengunyah sosis bakarnya. "Itu first impression lo ke Jaime?" Timpal Galaxy.

Fannan nampak berpikir sejenak. "Ya kurang lebih begitu, tapi kok tetep cakep ya?"

"Lo lupa? Sekeluarga-nya aja bening,"

"Tapi gimana caranya Saga ngeh kalo itu Jaime sepupunya?" Otak Fannan nampaknya penuh pikiran tentang Jaime, calon kakak iparnya.

"Ikatan batin mungkin?" Jawab Galaxy simple dan hanya dibalas kesunyian dari sahabatnya.

Mereka sama-sama memandangi sekumpulan remaja yang asik bermain guna menghilangkan penat untuk sejenak. Sampai dimana Fannan kembali menyeletuk.

"Lo beneran gak tertarik sama cewek?"

Galaxy hampir tersedak minumannya. "Maksud lo gue homo gitu? Anjeng!"

Kini malah Fannan yang hampir tersedak sosis bakarnya. "Gak gitu goblok! Maksud gue tuh, lo ga punya crush?"

"Kalo crush gak ada," kata Galaxy dengan ambigu.

"Lo punya cewe?" Tanya Fannan yang masih kebingungan. "Di bilang cewe ya bukan, gue belom suka," Fannan membelalakkan matanya mendengar jawaban sahabatnya ini.

"Gimana gimana? Kalo ngasih tau detail dong dongo!"

"Huh~ Ibun sama papa dulu udah nge-jodohin gue sama anaknya temen mereka," kali ini Fannan benar-benar tersedak makanannya.

Apa-apaan ia diberi kejutan dua kali dari kemarin? Memangnya ini ulang tahunnya?

"Lo ga pernah cerita?"

"Gue pikir itu gak penting buat gue ceritain," jawab Galaxy. "Lagian gue bukan tipe orang yang oversharing," lanjutnya.

Fannan sedikit merasakan tusukan tepat pada jantungnya akibat perkataan Galaxy. Dirinya kan oversharing, jadi saat mendengar hal itu agak aneh.

"Terus, lo sering chat-chatan sama tuh cewe?" Tanya Fannan.

Galaxy mengangguk lalu menggeleng. "Gak juga, lagian dia juga sempet post story lagi basket date sama cowok, caption-nya juga pake emoji love,"

"Lah anjrit, terus bokap lo tau gak? Atau, kenapa gak minta batalin aja perjodohannya?"

"Bokap sebenernya udah tau, 'dia' juga ngepost gituan sengaja biar ortu kita lihat. Tapi kata papa, nunggu keputusan ibun dulu." Jawab Galaxy dengan jelas.

"Lo sama Zura gimana?" Celetuk Galaxy.

Fannan terdiam sejenak lalu menoleh kearah sahabatnya. "Hah? Gak gimana-gimana,"

Lelaki berdarah campuran Amerika itu menghela napas panjang. "Huh, berhenti mainin cewe, Nan,"

"Mainin cewek gimana sih? Gak ngerti gue," jawab Fannan dengan setengah berpikir.

Mesin Waktu [TAMAT]Where stories live. Discover now