TIGA

850 176 29
                                    

Halo haii ketemu lagi sama cicil yang paling cantik
Oke jadi aku mau ngasih tau kalo part segini emang masih perkenalan, tapi nanti di tengah tengah part pasti sdh masuk di konflik konflik ya gays....

Buat saat ini kita harus baper dulu sama Spily dan Arshaka.

🧸💨

Spily tak habis pikir dengan sahabatnya ini sedari tadi yang dilakukannya hanya bercerocos mengenai Arshaka yang masih sering jalan bersama mantan pacarnya.

Spily tak mengambil pusing, toh Arshaka hanya memintanya menjadi pacarnya saja untuk menjalankan perintah Laskar yaitu sahabatnya.

Gadis itu hanya membuang pandangannya sambil menghela nafas kesal "udahlah Khal, Lo nething Mulu sama Shaka"

"Allahuakbar Lily goblok! Lo sadar gak sih kalo Lo dimainin sama di Shaka" sewot Khalisa tak terima.

"Tumben gak make embel embel kak" cibir Spily tertawa kecil.

"Dimainin apanya coba, itu cuman mantannya lah gue? Gue kan pacarnya! Mantan bisa apa?" Lanjutnya dengan enteng.

Khalisa menepuk tangannya bangga "Besti gue yang kayak bocil sekarang udah dewasa, perasaan kemaren masih main jari jarian sama gue di bawa tiang bendera"

"Anjir Lo"

"Astaghfirullah Lo ngomong kasar?!" Pekik Khalisa dengan suara melengking.

Spily menghembuskan nafasnya gusar "nasib dikira bocil"

"Padahal elo mah anak raikan. Haha" seru Khalisa dengan tawa yang tak henti.

Spily memutar bola matanya malas lalu menatap Khalisa dalam seolah olah ada yang ingin dirinya katakan.

"Ngapa lo?" Tanya Khalisa merasa ada yang berbeda Dengan tingkah laku sahabatnya.

Spily menggeleng mengapa susah sekali memberitahu Khalisa tentang suatu hal yang mungkin akan berdampak buruk untuk kedepannya. Sedangkan Gadis itu hanya menghembuskan nafas.

"Ohh iya gue kemarin liat bokap Lo sama keluarga barunya maybe" celetuk Khalisa tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Gadis cantik yang hatinya mencelos itu hanya tersenyum manis sembari mengganguk paham. Spily tak boleh egois, dia juga harus memikirkan dari sudut pandang papa dan mamanya toh juga sekarang Spily masih bisa makan dan bersekolah karena mereka.

Khalisa terdiam memikirkan ucapannya 'kayaknya gue salah ngomong deh. Aduh bego banget sih gue!! Mana dia masang senyum palsu nya lagi!' batin Khalisa menggerutu.

"Maafin gue Li, gue gak maksud, beneran deh beneran" ucapnya berulang kali.

Spily terkekeh kecil " haha gakpapa kali santai"

"Gue ke toilet dulu ya" pamitnya

Khalisa memandang tubuh sahabatnya yang semakin menjauh dari pandangannya dengan rasa bersalah.

Dia menghapus air mata yang membanjiri wajah indahnya. Wajah dan matanya sudah memerah menahan gejolak emosi yang tertahan sedari dahulu dirinya memang tidak pernah mengetahui penyebab bercerainya papa dan mamanya yang ia tau, papa dan mamanya sudah memiliki keluarga baru karena papanya dulu adalah seorang pengangguran.

Spily terisak kemudian tersenyum menatap wajahnya di cermin "gue bisa sendiri. Gue bisa lakuin ini semua sendiri tanpa bantuan siapapun" ucapnya kemudian kembali ke kelas.

Baru Spily masuk, Khalisa memeluk tubuh Spily sembari terisak "eh Lo kenapa?" Tanya Spily khawatir

"Maafin gue lili, gue gak maksud soal yang tadi" ucapnya menyesal

Spily Dan Lukanya (END)Where stories live. Discover now