LIMABELAS

607 79 3
                                    

Aku sebenarnya lagi cape + pusing. Tugas sekolah aku numpuk banget tapi aku paksain buat update 😴

Jangan lupa klik bintang 🌟🌟🌟

⚠️ Happy reading ⚠️

______________

Gadis itu bangun dari pingsannya lalu menatap Arshaka yang yang juga menatapnya dengan tatapan datar dan dingin. Arshaka berjalan ke arahnya seraya bersedekap dada "kenapa Lo ngak ngasih tau gue?" Tanyanya

Spily menunduk menahan tangisnya.

"Kenapa Lo ngak ngasih tau gue Spily!?" Tanya cowok itu kembali.

Spily mengeluarkan air matanya namun tak mengeluarkan suara membuat Arshaka kembali meninggikan suaranya "KENAPA LO GAK NGASIH TAU GUE SPILY! KALO LO ITU LEUKIMIA?!! KENAPA LO GAK NGASIH TAU GUE?!!"Tanya cowok itu dengan nafas yang memburu.

Spily terisak sangat keras.

"Kenapa Ly, kenapa" tanya Arshaka menurunkan suaranya.

Cowok itu langsung memeluk Spily. Ia merasa gagal menjaga Spily. Dapat Spily rasakan bahwa bahu pria itu bergetar hebat. Spily langsung membalas pelukan itu. Pelukan yang lama tak dia rasakan.

"Gue gagal jagain Lo Ly Laskar pasti marah sama gue. Dia pasti kecewa sama gue Ly" lirih Arshaka.

Spily menggeleng "gak! Gue emang udah sakit dari dulu Arshaka,dan semuanya bukan salah Lo" ucap Spily.

Arshaka menggeleng lalu menatap Spily lekat "gue bakal jagain Lo Ly, gue gak akan buat Lo sakit lagi" ucapnya beruntun penuh keseriusan.

Spily hanya mengangguk.

"Tapi Lo mau kan, nemenin gue di sisa sisa hidup gue?" Tanya Spily sembari tersenyum tipis.

Bahkan saat dirinya sendiri tau kematian akan segera menghampiri,Spily masih bisa tersenyum. Gadis itu tak pernah sedikitpun tak senyum. Semoga kita semua masih bisa merasakan senyuman indah milik gadis itu.

Arshaka menggeleng "Lo gak akan mati! Lo harus di sini!" Tekan Arshaka

Spily terkekeh geli "santai aja"

Cowok itu menuntun Spily untuk membaringkan tubuhnya lalu Arshaka duduk di kursi samping Spily.

Suara gedoran pintu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu dan terlihat Khalisa yang sudah memerah menahan emosi tanpa ba-bi-bu gadis itu sedah menghajar abis Arshaka. Tanpa henti Khalisa menghajar cowok itu bahkan tak memberi celah sedikitpun untuk Arshaka membalas bahkan menangkis pukulan Khalisa.

Spily berseru keras "heh udahh!!! Khal udah khal! Dia bisa mati!"

Khalisa tak memperdulikan itu dan masih juga membabi buta Arshaka. Abun sendiri hanya menatap mereka dingin pemandangan Khalisa memukul orang sudah tak asing baginya.

Spily menggerang marah pada Abun yang enaknya bersantai di sofa melihat pacarnya yang akan membunuh sahabatnya " Abun woy!! Tolongin Shaka!! Dia bisa mati!!" Teriak Spily yang masih terbaring di atas brankar.

"Biarin" jawabnya enteng.

Spily tak habis pikir dengan dua sejoli ini. Begitu sangat goblok sampai di ubun ubun.

"Abun! Lo mau cewek Lo di penjara karena bunuh orang" teriak Spily sekali lagi yang sukses membuat Abun berdecak kesal lalu menghampiri Khalisa dan Arshaka yang sudah mengeluarkan banyak darah.

"udah, dia bisa mati" ucap cowok itu.

Khalisa hanya tersenyum lalu mengganguk dan pergi ke arah brankar Spily sedangkan Abun tertawa melihat Arshaka yang berbatuk darah. Cowok itu menjulurkan tangannya ke Arshaka dan hanya di balas sinis oleh Arshaka.

"Lemah Lo gitu doang" celetuk Abun mengejek.

Arshaka berdecak kesal "harusnya Lo tanya cewek Lo itu, Lo ngasih makan dia apa sampe sekuat itu?" Tanyanya ketus.

"Hati"

"Hati?" Beo Arshaka

"Hati manusia. Gue kasih makan cewek gue hati manusia biar dia gak pernah punya rasa kasian sama orang yang udah buat dia nangis" ucap Abun dengan kata kata crepy miliknya.

"Anjing Lo!" Ucap Arshaka dan sesaat kemudian menerima uluran tangan Abun.

"Lo sahabat gue, harusnya Lo belain gue bukan malah liat aja gue di pukul cewek pungut Lo itu" gumam Arshaka yang mulai duduk di sofa.

"Dia bukan cewek pungut " sinis Abun lalu menekan kapas yang ia gunakan untuk mengobati luka memar di ujung bibir Arshaka akibat Khalisa.

"Awss sakit anjing!" Keluh Arshaka

Setelah berbincang-bincang dan mengobati luka Arshaka, kedua cowok itu menghampiri Khalisa dan Spily yang sibuk mengobrol entah sedang berbicara apa.

"Lo apain sahabat gue hah" tanya Khalisa pada Arshaka agak kesal.

"Gue gakpapa Khal, gue pingsan terus Shaka nolong aku" jelas Spily.

Arshaka mengibaskan tangannya bangga "gue yang nolongin" bisik Arshaka pada Khalisa.

"Oh" jawab cewek itu singkat.

"Oh? Lo udah buat gue babak belur terus Lo cuman bilang oh doang?! Gila Lo!" Marah Arshaka

"Lo pikir gue peduli?"

"Udah udah" lerai Spily

Setelah lama mereka berbincang, Spily menatap mereka semua bergantian. Gadis itu tersenyum kembali disini ada Abun dan Khalisa, Galang dan Fadhil, dan dia dan Arshaka.

"Kenapa Lo kesambet ye" tebak Galang.

Spily terkekeh "engak. Gue seneng aja bisa kenal kalian" jawab Spily yang membuat mereka semua menatap gadis itu lekat.

"Soswit deh Lily" ucap Fadhli dramatis.

"Kalian mau bantuin gue gak?" Tanyanya dengan mata yang berbinar-binar. Sungguh gemas!

Semuanya mengganguk "apapun buat Lo" ucap Galang yang langsung mendapat toyoran dari Fadhli.

"Gue mau jalan jalan"

"Emangnya Lo mau jalan ke mana?" Tanya Khalisa penasaran.

" Ke tempat tempat yang gue sama Laskar biasanya datengin. Plis yaaa buat ngerayain tiga tahun gue sama dia. Ayo lah, sekalian buat ngobatin rasa rindu gue" jelas gadis itu.

"Oke" final semuanya

"Yeayy besok ke Bandung!!" Teriak Spily senang

"Lusa Ly!! Masih lama" ucap Khalisa memperingati

"Iya bawel"

"Iuhh lesbi" celetuk Galang

⚠️To be continued ⚠️

Haallo
Aku malas updated tapi aku ga mau gantung😴
Aku updatenya selalu malam ya soalnya kalo pagi aku harus sekolah huh!😴

See you next part ❤️‼️

Jangan lupa klik bintang 🌟

Spily Dan Lukanya (END)Where stories live. Discover now