TUJUHBELAS

529 72 4
                                    

⚠️Typo bertebaran ⚠️

➡️ Happy reading ⬅️

________________

Spily menghirup udara segar saat sampai di sebuah pengunungan yang ditanami banyak pohon teh. Tempat pertama kali ia dan Laskar berjumpa dan tempat favorit mereka di Bandung. Spily menyukai udara segar maka dari itulah Laskar sering mengajaknya ke sini beberapa kali.

Khalisa merangkul Spily yang menikmati pemandangan "Lo tenang aja, di sini kan ada gue. Gue akan buat Lo bahagia dan lebih bahagia Ly. Gue janji" ucap Khalisa tulus.

Spily tersenyum lalu membalas rangkulan Khalisa di pinggang cewek itu. Ia sebenarnya ingin merangkul Khalisa di bahunya, namun Khalisa cukup tinggi baginya "Lo bahagia gue juga bahagia Khal" sahut Spily.

"Gue harap Lo disini terus sama gue Ly" ucap Khalisa memandang Spily dari samping.

Spily mengembuskan nafasnya pelan "gue gak bisa janji" jawab gadis itu.

Khalisa menggeleng "Lo harus janji" final gadis itu.

"Iya"

Itu tak berlangsung lama,momen Khalisa dan Spily hilang saat Abun dan Arshaka datang merangkul mereka. Abun yang langsung melepaskan rangkulan Khalisa dan Spily membuat Spily berdecak kesal. Arshaka diam saja sembari merangkul Spily tak ingin berkata kata.

Tak lama kemudian, Galang dan Fadhil datang membuat Khalisa berpikir sejenak lalu mengambil kamera yang di pegang oleh Galang. Khalisa mengintruksikan kepada mereka untuk berpose.

Khalisa melihat hasil foto itu. Terlihat jelek dan tidak ada aeshtetic nya sama sekali.

"Kalian balik sana deh! Gue foto dari belakang" perintah Khalisa.

*Picture

Senyum indah tercetak dari wajah Khalisa "huaa keren banget gila!" Pekik Khalisa senang.

Setelah mengambil beberapa gambar, Spily menuntun jalan mengajak mereka untuk ikut bersamanya. Spily sangat antusias untuk jalan, entah dia akan membawa kemana teman temannya ini. Bahkan gadis itu tak memberi kesempatan sedikitpun kepada teman temannya untuk berhenti berjalan.

"Ayo cepat dikit lagi sampe!" Pekik Spily

Khalisa mendesah kelelahan "Ly! Istirahat bentar ya gue cape banget huaaa" kesal Khalisa yang sudah tak bertenaga lagi.

Spily menunduk kecewa.

Khalisa menelan ludahnya. Apa ini? Spily sedih hanya karena ia ingin istirahat sebentar? Padahal menurutnya mereka bisa ke sana lagi bahkan berkali-kali. Namun Khalisa hanya tak ingin membuat sahabatnya itu kembali bersedih.

"Yaudah jalan aja" kata Khalisa yang membuat Spily melompat meneruskan jalannya dengan sangat gembira.

"Bocil bocil" gumam Arshaka.

Abun santai saja sembari merangkul Khalisa yang sibuk mencerocos sepanjang jalan, gadis itu tampak kesal dengan Spily yang tidak ingin berhenti berjalan. Spily nampak sangat semangat dan itu membuat Khalisa tak ingin menghentikan jalannya.

Galang dan Fadhil sudah minum seratus kali namun Spily masih juga belum mengehentikan langkah kakinya.

Beberapa lama kemudian, Spily menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah pohon besar dan rindang. Juga ada rumah di atas pohon itu. Tempat Laskar dan Spily dulunya bermain bersama saat mereka liburan ke sini.

Spily tersenyum melihat suasana di sana masih sama seperti dulu. Bersih dan rapi.

Semuanya ambruk di tengah tengah rerumputan. Khalisa yang sudah meminum cukup banyak air dan Arshaka yang masih ngos-ngosan sembari menatap Spily yang menitikkan air matanya. Arshaka tak mengganggu Spily cowok itu membiarkan Spily untuk mengenang masa lalunya bersama Laskar.

Spily Dan Lukanya (END)Where stories live. Discover now