TUJUH

636 132 5
                                    

Halo gak terasa udah part segini aja nih oh iya rencananya hari ini aku mau update dua part😚🤍

Jangan lupa klik bintang ya! Gratis kok hehe🌟

_

________

Spily memandang batu nisan di depannya dengan tatapan sendu, matanya sudah berkaca kaca. Gadis itu merasakan kerinduan yang mendalam terhadap Laskar, lelaki yang selalu ada untuknya. Laskar yang selalu menguatkan dirinya tentang keluarganya, tentang masalah penyakitnya, mengapa Laskar harus pergi secepat ini.

Gadis itu mengelus nisan pacarnya "aku sekarang sendiri Kar, bener bener sendirian. Aku butuh kamu hiks" ucap Spily sembari terisak pelan.

"Kenapa kamu ninggalin aku Kar? Bukannya kamu udah pernah janji ke aku kalo kamu bakalan terus jagain aku ga ada satupun orang di sini yang aku percaya selain kamu sama Khalisa" lanjutnya.

Dirinya benar benar kembali dimasa saat pertama kali dirinya kehilangan Laskar dimana dia dalam keadaan rapuh serapuh rapuhnya "kamu salah Kar, aku bukan cewek yang kuat sama yang kayak kamu bilang, aku lemah Kar"

"Aku sendirian hiks"

"Lo gak sendirian Li" ucap Khalisa yang datang tiba tiba dan Langsung memeluk sahabatnya yang sudah sangat rapuh itu.

Spily membalas pelukan hangat dari sahabatnya "gue cape Khal, gue cape" kata Spily dengan tangis yang tak kunjung reda.

"Lo gak boleh cape Li, gue bakal gantiin posisi Laskar buat dengerin semua tentang Lo" ucap Khalisa.

Selama ini Khalisa selalu sibuk dengan Abun dan urusannya yang lain sampai sampai jarang mendengarkan curhatan sahabatnya itu. Sudah cukup Spily terluka, sudah cukup dia merasakan ini semua, yang harus dilakukannya adalah membuat Spily bahagia untuk saat ini. Hanya dia satu satunya orang yang saat ini dimiliki Spily.

Khalisa menuntun Spily agar berdiri dari duduknya "kita pulang ya Li" ajak Khalisa.

Spily mengganguk menatap makam Laskar lalu bergumam "aku sayang kamu Laskar"

Sesakit sakitnya LDR, lebih sakit lagi yang beda alam

🪐

Khalisa mengantarkan Spily ke apartemennya. Gadis itu berencana untuk menginap. Setelah Spily tertidur, Khalisa mulai membereskan apartemen sahabatnya itu yang berantakan.

Setelah beres beres, Khalisa menatap sahabatnya yang sudah tertidur pulas dengan rasa bersalah yang mendalam "maafin gue Li, gue gagal jadi sahabat Lo" ucapnya

Cukup lama Spily tertidur,saat dirinya terbangun terlihat Khalisa yang juga tertidur di sofa kamarnya. Tampaknya Gadis itu tengah kecapekan. Spily tersenyum menatap sahabatnya itu "gue harus tetep kuat, ada Khalisa yang selalu ada sama gue" gumamnya.

Spily menyelimuti tubuh sahabatnya itu sayang. Tak lama setelah itu, Khalisa terbangun dan terlihat Spily yang menyengir "sorry, gue tadi cuman ngasih selimut doang kok" ucapnya

"Iya, oh iya gue nginep ya gue tadi udah suruh supir rumah buat anterin baju seragam"

"Iya santai"

"Lo mending tidur sama gue deh di kasur, masa iya Lo tidur di sofa" lanjut Spily.

Khalisa langsung berlari dan menjatuhkan diri ke kasur "dari tadi kek Li,seumur umur gue gak pernah di suruh tidur di sofa soalnya" ucap khalisa

Spily hanya terkikik geli mendengar pertuturan Khalisa. Gadis manja itu selalu saja bisa mencairkan suasana dan membuat Spily melupakan beban hidupnya.

Tak ada yang membuka suara.

Pagi pagi sekali Spily sudah mengomel, lihatlah betapa pulas tidur sang Permaisuri Khalisa ini, gadis itu bahkan mengambil alih seluruh sisi kasur dan membuat Spily terjatuh dari kasurnya.

Spily tak berniat sedikitpun untuk membangunkan Khalisa. Biarlah gadis itu akan marah siapa suruh tidur seperti dia saja yang punya apartemen. Daripada memikirkan Khalisa lebih baik Spily segera mandi dan menyiapkan sarapan.

"SPILY SIALAN" Teriak Khalisa dari dalam kamar dan betapa tenangnya Spily yang masih sarapan sembari memainkan ponselnya.

Tak berselang lama, Khalisa keluar dari kamar Spily dengan pakaian SMA yang sudah sangat rapi gadis itu memandang Spily kesal "sialan Lo, ini udah hampir jam tujuh" cibir Khalisa kesal.

Spily tertawa dan membuat Khalisa lega setidaknya dia sudah membuat sahabatnya itu tertawa.

"Kenapa Lo ngeliatin gue kayak gitu" ucap Spily heran.

"Eum, gue seneng Lo bisa ketawa lagi Li, walaupun gue gak tau gimana hati Lo" kata Khalisa yang membuat Spily terdiam.

"Oh iya minum obat Lo dulu abis itu kita berangkat" lanjutnya.

Spily mengangguk Khalisa sangat peduli kepadanya ini adalah salah satu alasan mengapa gadis itu harus tetap hidup.

Kedua gadis itu berjalan keluar apartemen dengan beberapa candaan dan membahas akan kemana mereka setelah pulang sekolah nanti.

Rencananya mereka akan pergi ke bioskop setelah pulang sekolah.

Spily dan Khalisa terdiam melihat Lelaki di depannya ini.

Lelaki itu bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun.

🌟

Hai aku masih amatir jadi kalau ada typo harap di maklumi ya besti😘

Oh iya jangan lupa follow ig
@wpxndrn

See you next part 🧸

Spily Dan Lukanya (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin