TIGA PULUH LIMA

626 41 0
                                    

Hallo kita bertemu lagi😀

Maaf ya kemaren gak update😓.

Okee HAPPY READING ❤️

___________

Abun menggenggam tangan Khalisa yang dibelit infusan. Sudah beberapa hari ini, semestanya itu tak kunjung bangun dari tidur panjangnya.

Pria itu berjanji tidak akan meninggalkan Khalisa untuk yang kedua kalinya. Gadis itu sangat berharga baginya. Abun menguap dan langsung tidur dengan tangan yang masih menggenggam tangan Khalisa erat.

Beberapa jam kemudian, Khalisa perlahan membuka matanya. Betapa kagetnya ia, saat gadis itu mendapati Abun yang tengah tertidur di sampingnya "Abun..."panggil Khalisa dengan suara serak.

Abun langsung terbangun begitu mendengar suara Khalisa "lo mau minum? Bentar"

Abun menggambil segelas air yang ada di atas malas lalu menuntun Khalisa untuk meminumnya.

Hati Khalisa sedikit membaik saat ia terbangun namun senyumannya kembali sirna "maafin gue ya Bun, gue ngerepotin lo lagi" ucapnya lirih.

Abun tersenyum lalu mengusap surai panjang Khalisa "jangan pergi dari gue, gue butuh lo"

Khalisa menggeleng "gue gak mau buat masalah lagi. Kayaknya juga Spily lebih bahagia sama teman barunya" ucap Khalisa.

"Gak! Lo harus tetap disini Khal, kalo lo benar benar ngerasa bersalah sama Spily harusnya lo tetap disini dan buktiin ke Spily kalo lo pantes di maafin" sahut Abun.

"Gue gak pantes dapat maaf dari Spily" balas Khalisa.

"Lo pantes"

"Tap-"

"Gak usah bacot, sekarang kamu makan" sela Abun sedikit kesal.

Kiko! Enak tauu🔥

Spily dan Andreas tak langsung pulang. Kedua remaja yang sedang mabuk kasmaran itu tengah berada di daerah pasar malam yang terbilang cukup ramai. Spily seperti anak kecil yang harus Andreas jaga. Kemana mana, Spily selalu menarik tangan kekar milik Andreas.

"Udah deh Ly, kita balik aja udah hampir jam sepuluh malam. Pasar malam juga kayaknya mau tutup nih" ucap Andreas dengan sedikit membujuk. Pasalnya, sedari tadi Spily terus menerus mengajaknya berkeliling pasar malam. Entah sudah berapa kali dirinya dan gadis itu berkeliling.

Spily mendengus kecewa "yahh, tapi kan aku belum ngabisin uang di dompet kamu"

Andreas melotot "sialan! Untung sayang"

"Kapan kapan kita pergi lagi. Besok kan sekolah, kalo telat gimana?" Lanjut Andreas.

Spily mengganguk kecil "yaudah deh tapi temenin aku ke supermarket dulu ya"

Andreas mengganguk lalu mengandeng kekasihnya itu.


Kaki kecil Spily memasuki rumahnya yang mulai sepi. Sepertinya semua penghuni rumahnya sudah tertidur semua. Spily mengendap endap tapi saat ingin menaiki tangga, lampu ruang tengah langsung menyala membuat Spily berbalik menatap mama dan abangnya dengan cengiran khasnya.

Hasna memanggil Spily untuk mendekatinya dan dituruti oleh Spily "jam berapa ini?" Tanya Hasna menatap Spily dingin.

"Jam dua belas mah" jawab Spily apa adanya.

"Kamu ini anak gadis, harusnya pulang jam berapa?" Tanya Hasna lagi.

"Jangan lewat jam sembilan mah" jawab Spily lagi.

"Lalu?"

"Marahin aja mah, suruh tidur di luar tuh" timpal Abun mengompori dan langsung di tatap horor oleh Spily.

"Awas lo ngomporin" tukas Spily dengan berbisik.

"Kamu harus di hukum Spily" ucap Hasna.

Spily panik lalu kemudian tersenyum "mah, Spily beliin mamah martabak telur loh. Punya bang jali"

Mata Hasna berbinar seketika dan langsung menyambar makanan yang ada di tangan Spily "kamu emang anak mamah, yaudah kamu naik mandi sana abis itu makan. Mama masak banyak" kata Hasna.

Spily tersenyum lalu menjulurkan lidahnya ke arah Abun yang planga plongo melihat mamahnya yang sibuk memakan martabak yang dibawa Spily dengan rakus.

"Sial, gue di kalah sama bocil" gumam Abun.

Setelah mandi dan beres beres, Spily turun ke meja makan. Gadis itu melihat Abun yang masih menonton di depan televisi sembari memainkan ponselnya. Tak lupa juga pria itu sedang menyantap popcorn.

Spily menghampiri Abun dengan sepiring makanan "Khalisa gimana?"

"Udah pulang"

"Loh emang Khalisa udah gakpapa? Kok pulangnya cepet banget. Kalo dia kenapa kenapa lagi gimana?" Tanyanya beruntun.

Abun memutar bola matanya malas "gue udah nganterin dia balik"

Spily mengangguk mengiyakan.

"Bun" panggil Spily.

"Hmm?" Sahut Abun yang melihat ke arahnya.

"Lo masih cinta kan sama Khalisa?" Tanya Spily.

Abun mengganguk "kalo gak cinta, ngapain gue mau nemenin dia di rumah sakit"

"Yaudah, perjuangin lagi dong" sahut Spily antusias. Gadis itu ingin sekali memperbaiki hubungannya dengan sahabatnya itu.

"Lagi gue usahain"

Pagi pagi sekali Andreas sudah ada di depan gerbang rumah Spily dengan wajah tampan yang tak pernah hilamg dari dirinya.

Spily juga mulai merasa terbiasa dengan Andreas. Memulai hubungan baru dengan orang lain juga tidak terlalu buruk baginya.

"Halo pacar" sapa Andreas sembari memberi helm pada Spily.

Spily hanya menatap Andreas kesal.

Lalu mereka pergi bersekolah bersama. Semoga mereka akan tetap bersama. Semoga Andreas bisa menjadi lelaki yang baik untuknya dan tentunya lelaki terakhirnya juga.

🏁TO BE CONTINUED 💌

HARII INI AKU DOUBLE UPDATE!!!

MAAF YA BARU UPDATE, SOALNYA AKU BARU SELESAI UJIAN SEKOLAH GAES 😓

OKEE TUNGGU AKU DI PART SELANJUTNYA YAAA🙆

BINTANG JANGAN LUPA 🌟🏋️

Spily Dan Lukanya (END)Where stories live. Discover now