DUA PULUH

523 58 2
                                    

Halo malam ini aku update lagi gaes😤
Maap ya dikarenakan typo dan kurangnya kata baku di dalam cerita aku. Tapi aku bakal revisi kok🥰

Oke selamat membaca dan jangan lupa untuk klik bintang ya 🌟😉

📖 HAPPY READING 📖

___________

Hampir seminggu mereka berada di kota yang penuh keindahan alam ini. Bandung. Spily memutuskan untuk pergi ke kebun strawberry sendirian. Cewek itu tak membiarkan siapapun untuk ikut bersamanya. Spily menikmati keindahan kebun strawberry itu sendirian dengan bayang bayang Laskar.

Sejujurnya gadis itu sangat menginginkan Laskar kembali padanya tapi apa daya, tuhan lebih mencintai Laskar.

Cukup dengan dirinya mengenang Laskar saja.

Spily berjalan menelusuri kebun strawberry itu dan sesekali memakan buah yang memenuhi banyak kenangan-kenangan dirinya dan Laskar. Tak heran jika dulu ia dan Laskar sering kesini. Ini termasuk tempat favorit Spily dan Laskar ketika mereka liburan ke Bandung. 

Gadis itu terduduk di tengah tengah tanaman strawberry "Laskar, aku disini" ucap Spily dengan pelan.

Perlahan Spily meneteskan air matanya. Lalu menghapusnya dan sesekali tertawa kecil "aku lemah banget ya, gitu doang nangis" cibir Spily pada dirinya sendiri.

Flashback on

Laskar menyuapi Spily dengan buah strawberry yang rasanya manis.

Spily tersenyum dan sesekali tertawa. Lihatlah Laskar ini, Spily bahkan belum menghabiskan buah yang ada pada mulutnya tapi cowok itu selalu saja menyuapi Spily "ih! Udah Kar, aku jadi belepotan nih" gerutu Spily.

"Gak usah sok imut! Lo tetep aja jelek"

"Dih aku tuh emang imut tau"

"Terserah elo aja deh Ly"

Spily ingin meninggalkan Laskar yang sibuk memetik strawberry. Dan dengan sigap cowok itu menarik tubuh mungil tak bertenaga milik Spily " mau ke mana lo?" Tanyanya sewot.

"Nyebur!" Jawab Spily, asal.

"Lo lucu deh, sampe pengen gue cincang"

"Asu"

"Mulut lo!"

Flashback off

Spily kembali menelusuri kebun strawberry sembari mengingat dan juga mengenang sesosok pria yang selalu ada untuknya kala ia terluka.

Gadis itu menatap lama ke sebuah pohon rindang yang juga berisi beberapa kenangan dirinya dan cowok itu. Laskar adalah pribadi yang baik meskipun terkadang cowok itu selalu menjahili dan mengejek dirinya.

Spily mendekati pohon itu dan menangis.

Flashback on

Spily menyuapi laskar dengan beberapa strawberry membuat cowok itu mendengus kesal "lo nyuapin gue kek nyuapin emak lo anjir" kesal Laskar.

Spily tertawa dan sesaat kemudian berkata "kamu yang salah, kenapa kamu buka mulut Mulu" sahut Spily.

"Terserah elo Spily Olivia Rawlesia"

"Soswit deh"

"Najis"

Flashback off

Gadis malang itu ha ya bisa mengenang Laskar. Tuhan lebih dulu menggambil cowok itu membuat Spily sekarang kesepian. Apalagi jika Khalisa dan Abun sedang keluar melakukan beberapa hal yang di lakukan orang pacaran pada umumnya, Spily pasti akan sangat kesepian.

Spily terduduk sambil menghapus sisa-sisa air matanya. Iya menutup matanya lalu kembali menangis sejadi jadinya.

Melupakan seseorang itu mudah. Tapi melupakan kenangan itu yang susah.

Seseorang terduduk di depannya lalu memeluk cewek itu menyalurkan kesedihan yang Spily rasakan "lo jangan sedih, disini juga ada gue"

"Tapi lo gak boleh sama gue, lo harus bisa perjuangin Nora, Arshaka" pinta Spily dengan tangisan yang makin menjadi jadi.

"Gue gak cinta sama Nora Ly" kata Arshaka penuh penekanan.

Spily menggeleng "gak. Lo harus bisa buat dia bahagia Shaka. Dia butuh lo"

Arshaka tak menjawab dan malah mengusap usap punggung Spily yang terus menerus memeluknya erat tak ingin lepas sepertinya. Pelukan itu hangat.

Semoga tak ada lagi masalah ke depannya sehingga bisa membuat Spily bahagia di hari hari terakhirnya mungkin.

"Lo lebih butuh gue Ly, lo sakit"

"Hm, tapi hati gue jauh lebih sakit"

"Gue tau"

Spily merasakan pipinya memanas saat Arshaka mengecup keningnya lembut tapi sangat lama.

Menurut cewek itu, Arshaka merupakan salah satu cowok yang mempunyai sopan santun dan juga tata Krama. Sama seperti Laskar.

"Apa gue salah mau nyusul Laskar?" Tanya Spily sesaat kemudian.

Arshaka menatap langit sembari menggeleng "gak, lo gak salah. Gue juga mikir gitu waktu Laskar pergi"

"Tapi gue masih mikirin orang orang di sekitar gue. Gue ada orang tua. Gue gak mau buat mereka setres karna gue, terutama bunda Irene" kata Arshaka.

Spily terdiam

"Tapi gue gak punya siapa siapa, gue gak punya orang tua. Dan itu berarti gue berhak buat nyusul Laskar"

"Gak!" Jawab mereka yang tiba-tiba muncul.

Khalisa menggeleng " lo masih punya gue kalo Lo lupa"

"Gue juga"

"Kita semua masih butuh lo"

"Tapi Tuhan jauh lebih butuh gue"

➡️To be continued ⬅️

Halo akhirnya end juga. Aku selalu telat up huhu.
Ini tuh karena tugas sekolah Gaes. Jadi aku tuh udah masuk walaupun masih pake sesi. Dan sesi berikutnya aku daring. Nah entar kalo aku daring aku usahain double update hehe🥰

Aku juga lagi pms, jadi mood aku berubah ubah huhu😭🥺😴

Udah pada follow ig aku belum?
@wpxndrn_

Semoga hari hari baik selalu menyapa kalian🔥❤️

Spily Dan Lukanya (END)Where stories live. Discover now