TIGA PULUH DELAPAN

971 43 4
                                    

YANG PERGI TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI, KECUALI KAMU YANG MENYUSULNYA.

~AUTHOR

___________

Setelah acara pemakaman selesai, semua orang terdekat Spily berkumpul di rumahnya. Hanya ada tangis yang dapat mendominasi rumah itu. Hasna juga sangat merasa terpukul menurutnya, Spily adalah gadis yang suka tersenyum dan sangat bahagia.

N

amun saat ini dan untuk selamanya, tidak akan ada putri tersayang, sahabat sejati, adik doyan makan, dan juga pacar yang selalu ceria. Ia telah pergi.

Pergi untuk selamanya.

Spily mereka telah pergi.

Andreas tampak sangat pucat dan terpukul begitu juga semuanya. Cowok itu mengingat dimana saat ia menemani Spily cek up sampai tertidur di samping gadis itu.

Abun? Kakak yang kini sudah tak memiliki adik lagi. Tak ada lagi gadis yang merengek minta di belikan bakso olehnya dan tak ada seorang adik lagi yang suka usil kepadanya.

Khalisa dan Afla seperti mayat yang masih bernyawa, ia begitu sangat berduka atas meninggalnya sahabatnya. Keduanya sudah berpelukan saling menumpahkan air mata. 

🎃

Setelah pengajian dilakukan, Abun menghampiri Khalisa yang kini terduduk di teras menatap sendu ke arah langit. Abun merangkul Khalisa lalu mencium singkat rambut Khalisa yang agak berantakan.

Khalisa menyenderkan kepalanya di bahu Abun "sekarang Spily udah gak akan sakit lagi kan Bun?" Tanya Khalisa lirih.

Abun mengangguk sembari mengusap pelan surai Khalisa dan juga ikut menatap langit malam yang indah di hiasi oleh bintang bintang yang terang "iya, dia pasti udah bahagia di sana. Kamu gak boleh sedih terus ya, kan ada aku"

"Tapi gak ada Spily" tambah Khalisa.

Abun menghela nafasnya "kalo kamu sedih kayak gini, gimana Spily bisa bahagia? Kamu harus bisa ikhlasin dia ya?"

Khalisa hanya mengangguk samar.

Tak lama, Afla menghampiri Khalisa dan Abun. Seperti mengerti situasi, Abun meninggalkan mereka berdua.

"Khalisa.." panggil Afla dan langsung memeluk tubuh rapuh Khalisa.

"Afla...kita kehilangan dia, padahal kita baru aja sehari sahabatannya" adu Khalisa.

Afla tersenyum "mungkin Spily sekarang gak akan sakit sakit lagi. Kita harus belajar ikhlas Khalisa. Kamu masih punya aku kan?"

Khalisa memeluk Afla dengan sangat erat sembari mengangguk.

Di sisi lain, Andreas dan Arshaka yang juga sedang memandangi bintang di halaman belakang.

"Dia udah pergi Ar" kata Andreas.

Arshaka mengusap pelan pundak cowok itu "dia cuman cape An. Lo gak boleh sedih terus terusan. Nanti yang ada Spily gak tenang"

"Dia udah janji sama gue gak akan pergi Ar, tapi kenapa dia ngelanggar janji?"

"Gue gak bisa ngomong apa apa An, tapi gue bisa dengerin semua kok"

"Thanks Ar, lo emang sahabat gue" ucap Andreas sembari tersenyum.

🔥

"Nona Nora Ghaziyah dan Rawlesia Arnan anda di jatuhi hukuman dua puluh tahun penjara atas khasus pembunuhan berencana pada nyonya Spily"

"Mati lo Nora!" Desis Khalisa dari jauh sembari tersenyum miring.

🏁TO BE CONTINUED 💌

HIIIII!!!

PART INI SENGAJA AKU PENDEKIN KARENA MENDEKATI ENDING MWHEHE🎃

MAMII <33

Spily Dan Lukanya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang