06. IAH - Menikah

215K 26.4K 4.5K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa, sholawat dulu.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]

Ingatkan jika ada kesalahan yaa semuanyaa....

Ingatkan jika ada kesalahan yaa semuanyaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Tepat di hari ini, hari sabtu. Alisha bangun sejak pukul 02.00 malam hanya untuk menunaikan tahajud dan ibadah sunnah lainnya. Entah harus senang atau tidak. Ia selesai uzur, pas sekali dengan hari pernikahannya!

Sangat mendukung sekali.

Setelah berbagai ibadah, doa, dan sholat istikharah yang gadis itu lakukan. Sekarang, niatnya sudah tepat, ia setuju dengan pernikahan yang Abi minta kepadanya. Dengan niat yang ikhlas karena Allah. Ia yakin, ini jalan yang terbaik. Karena Abinya, tak akan salah memilih pasangan untuk dirinya.

Umurnya ingin beranjak 18 tahun. Yang harusnya ia lewatkan masa itu untuk menikmati masa remaja, kini harus ia tinggalkan karena menikah diusia muda.

Yah. Siapa sangka jika ia bertanya pada Abi kemarin, calon suaminya itu sudah berumur 20-an?

Ia membuka jendela kamarnya. Menatap jam dinding yang telah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Di mana, harusnya saat ini ia pergi berangkat ke sekolah, tapi harus ia singkirkan untuk acara ijab qabulnya.

Yah, siapa sangka jika malam tadi adalah malam terakhirnya tidur sendiri? Apakah malam ini akan ada sosok lelaki tidur di samping ranjangnya?

Demi Allah. Gadis itu rasanya benar-benar merasa belum sepenuhnya siap akibat memikirkan begitu banyak pertanyaan tentang apa yang akan terjadi setelah akad?

Apa yang akan ia lakukan untuk suaminya? Jika sudah malam, apa yang akan ia bicarakan untuk menyenangkan suaminya? Bagaimana cara mendeskripsikan awal pertemuan mereka? Huh, sepertinya ia tak perlu memikirkan itu. Biarkan itu menjadi urusan sang suaminya nanti.

Gadis itu pun kini membuang napasnya kasar. Kemudian ia mulai mendudukkan dirinya di bangku rias. Gadis itu benar-benar tidak tahu ingin melakukan apa. Dirinya tidak diizinkan untuk keluar rumah, apalagi keluar kamar. Karena katanya, akad akan dilaksanakan di ruang tengah rumahnya.

Hari akad dirinya tidak ada yang tahu. Apalagi seluruh sekolah dan teman kelasnya. Karena yang tahu akan pernikahan ini, hanyalah keluarga dan kedua sahabatnya itu.

IMAMA AL-HAFIDZHWhere stories live. Discover now