08. IAH - Rumah di dalam Hutan

223K 23.5K 4.4K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa, sholawat dulu.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]


•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Imam dan Alisha. Kedua pengantin baru itu kini telah berada di meja makan bersama Umi Fatimah dan Abi Jaffar.

Alisha yang tersadar dirinya telah menjadi seorang istri. Ia pun berkeinginan untuk menawarkan, sang suaminya ingin memakai lauk apa?

"Suami Alish, mau makan pakai apa?" Alisha sedikit mengambil cidukan nasi, seraya bertanya pada sang suaminya yang tengah duduk di sampingnya.

Alisha yang tak kunjung mendapat jawaban dari sang suami. Ia pun menoleh ke arah suaminya sekilas.

Terlihat, Imam hanya diam memandangnya dengan wajah yang sangat tenang tanpa beban.

"Alish tau, Alish lucu. Tidak perlu terus di tatap," kata Alisha, yang di mana membuat Imam langsung tersadar dan mengangguk pelan.

"Mau pakai apa?" tanya gadis itu mengulangi.

"Pakai piring. Tidak perlu memakai sendok, saya masih mempunyai tangan."

Alisha yang mendengar jawaban dari Imam itu, ia menepuk jidatnya dengan cepat. Sepertinya ia salah bertanya!

Alisha berdeham. "Maksud Alish itu, suami Alish mau pakai lauk apa?" ralat Alisha.

Umi Fatimah dan Abi Jaffar yang saling fokus sarapan itu, saling berpandangan satu sama lain ketika melihat pengantin baru ini. Mereka hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Alisha.

Imam pun spontan hanya mengangguk ketika mendengar pertanyaan Alisha kembali.

"Yang terbuat dari kedelai."

Hah?

Alisha yang mendengar itu. Ia membelalakkan kedua matanya.

IMAMA AL-HAFIDZHWhere stories live. Discover now