13. IAH - Bertemu dengan Masa Lalu

161K 18.1K 3.4K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Alisha. Perempuan itu kini masih setia duduk di warteg setelah beberapa puluhan menit yang lalu, suaminya itu izin ke toilet sebentar. Dirinya cukup kelelahan menunggu suaminya itu yang tak kunjung keluar menemuinya.

"Afizh ke toilet atau tidur sih?" celetuk Alisha yang kini mulai bosan berada di warteg.

Alisha membuang napasnya. Yang kini ia mulai meraih tas miliknya dan membukanya untuk mencari sesuatu yang bisa menghibur dirinya.

Namun tak sengaja, ia menemukan sesuatu dalam tasnya. Kain cadar berwarna putih, yang membuat Alisha tersenyum saat itu juga. "Cadar?" gumamnya.

Alisha teringat. Ia memang sengaja menaruh cadar itu di tasnya, agar bisa ia kenakan jika ditempat ramai. Lagi pula, bukankah ini pemberian dari suaminya?

"Hmm?" Alisha menatap cadar itu lekat seperti berpikir akan sesuatu. Yang tak lama, ia mengulum senyum.

"Pakai deh," serunya yang kini langsung memakai cadar itu dengan berkaca di layar ponselnya.

Ketika Alisha masih fokus berkaca di layar ponselnya. Tiba-tiba saja suara seseorang itu menghentikan aktivitasnya.

"Alisha?"

Pelan. Tapi sangat dipastikan bahwa seseorang itu memanggil namanya. Dengan cepat, ia menoleh ke sampingnya. Mendongakkan kepala, untuk menatap siapa yang menghampirinya.

"Alish bukan, sih?" ujarnya memastikan lagi. Ketika ia menatap perempuan yang terduduk itu memakai cadar.

Alisha berkedip satu kali sebelum pada akhirnya ia menunduk ke bawah. Detak jantungnya tiba-tiba saja berdebar kencang ketika ia tak sengaja menatap sekilas wajah sosok lelaki yang menghampirinya.

Apakah ia tidak salah lihat?

"Maaf. Mungkin saya salah orang? I-ini bukan Alish, kan?"

IMAMA AL-HAFIDZHWhere stories live. Discover now