54. IAH - Fitnah diantara dua pihak

60.8K 7.9K 1.5K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.]

•••

Kini Imama membuang napasnya lelah dengan duduk di sofa ruang tamu. Ia telah selesai membersikan halaman belakang bersama Abi. Abi yang langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih, ia hanya menunggu giliran dengan duduk di sofa panjang. Belum semenit ia rasa duduknya terasa, tiba-tiba handphonenya mengeluarkan suara notifikasi. Ia pun dengan segera membukanya. Setelah melihat siapa yang memberinya pesan, ternyata Devvy. Ia masih mengenali nomor milik gadis itu. Sebenarnya ia tak mau melihat, tapi karena penasaran, ia pun membuka isi pesan yang mengirimkan sebuah foto.

Setelah melihat, Imama terkejut. Sangat. Terkejut saat ia melihat isi foto tersebut adalah foto yang memperlihatkan Alisha, istrinya itu sedang berhadapan dengan seorang pria berjas dengan jarak yang sangat amat dekat. Ditambah saat pria itu ingin menyentuh kepala Alisha.

Wajah yang awalnya terkejut kini pun lama-kelamaan menjadi dengan tatapan amarah. Ia meletakkan handphonenya di meja lalu menyandarkan dirinya dengan tenang di sofa. Pandangannya fokus ke depan dengan memikirkan foto itu terus menerus. Sehingga dibeberapa menit kemudian, pintu depan terbuka yang di mana menampilkan Alisha kembali masuk ke dalam rumah.

Alisha menatap Imama sejenak yang sepertinya tak mau menatap kehadirannya. Karena ia juga seperti tak mau berbicara banyak karena pertemuannya tadi, ia pun tak mau menganggu lelaki itu dulu dan memilih untuk ke lantai atas masuk ke dalam kamarnya.

"Turun, saya ingin bicara," suara tegas milik Imama langsung membuat Alisha yang baru beberapa langkah menaiki tangga itu pun langsung terhenti begitu saja. Ia menoleh menatap ke arah lelaki itu yang seperti tak mau menatapnya, namun raut wajahnya seperti tak biasanya.

Alisha menuruti, ia turun kembali dan berdiri di depan lelaki itu dengan kedua tangan yang ia satukan di depan.

"Duduk," lanjutnya lagi tanpa menatap Alisha, tapi ia tahu bahwa Alisha hanya berdiri di hadapannya saja.

Lantas Alisha pun kembali menurut, ia duduk di samping lelaki itu. Ketika sudah duduk, barulah lelaki itu menolehkan pandangannya ke arah Alisha. "Tadi habis apa di luar?"

"Naruh barang-barang bekas," cicit Alisha.

"Terus ketemu siapa?"

Alisha terdiam. Ia masih tak mengerti kenapa Imama tahu bahwa dirinya habis bertemu dengan seseorang? Jika ia cerita kejadian sebenarnya, ia belum siap untuk itu.

"Na... jawab saya?"

"Nggak ketemu sama siapa-siapa," jawab Alisha spontan saat ia tak mau terlihat bohong. Namun memang dirinya sudah berbohong, bukan?

"Yakin?"

Alisha terdiam. Imama yang tak mendapat jawaban apapun dari Alisha, ia ikut bergeming sebentar. Dalam hatinya ia menyebut nama Allah lantas bangkit dari duduknya untuk berdiri. Alisha yang melihat itu pun sontak mendongakkan kepalanya.

IMAMA AL-HAFIDZHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang