41. IAH - Hanya Satu Wanita

77.3K 11K 1.7K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]

•••

Pukul 16.00 sore.

Alisha kini telah turun dari angkot dengan terburu-buru dan langsung berlari kencang menuju ke arah sebuah Taman. Ia berjalan dengan langkah cepat, di mana tatapannya fokus menatap ke sekitar. Seperti mencari sesuatu atau keberadaan seseorang. Saat ia fokus menatap sekitar tanpa menatap depannya, Alisha pun tak sengaja menabrak seseorang.

"Aw," ringis Alisha.

"Ih! Jalan gimana sih! Yang bener, dong!" pekik seorang gadis yang Alisha tabrak dengan berjongkok mengambil handphone miliknya yang terjatuh.

"I-iya, maaf. Gak sengaja.." Alisha meminta maaf pada yang ia tabrak itu. Membuat gadis itu pun tertarik untuk berdiri lagi dan langsung menatap seorang yang menabraknya.

Mata gadis itu menyipit saat menatap Alisha yang berada di depannya dengan keadaan seperti sedang cemas. Sekaligus seperti mengenal suaranya. "Kamu... Alisha Kinanan, bukan?"

Tentu Alisha terkejut, bagaimana gadis itu tahu tentang namanya?

"Iya, aku Alisha."

Berbinar kedua mata gadis itu saat mendengarnya. Dengan cepat ia tersenyum dengan mengulurkan tangannya pada Alisha. "Salam kenal. Aku Devvy."

Beberapa detik kemudian, Alisha pun menerima uluran tangan itu untuk menerima perkenalan. "Alisha."

Devvy, gadis itu melepas uluran tangannya dan menatap Alisha dari bawah sampai atas. Senyuman remeh pun ia tampakkan saat itu juga.

"Ternyata kamu... Istrinya?"

Alisha yang masih dalam posisi cemas itu pun bingung dengan maksudnya. "Maksud kamu apa?"

Bukan menjawab, Devvy malah terkekeh kecil. "Biasa aja."

Masih tak paham, Alisha langsung menjawab gelengan. "Maaf, saya di sini lagi cari seseorang, jadi saya izin pergi."

Ingin melangkah, tiba-tiba langsung terhenti ketika mendengar ucapan Devvy. "Aku yang telepon kamu tadi. Kamu mau ke mana? Mau cari siapa lagi selain aku?"

Alisha memutar tubuhnya menghadap ke arah gadis itu lagi. Tanpa menunggu lama, dengan ekspresi terkejut ia menghampiri Devvy kembali.

"Kamu? Kamu yang tau keberadaan suami saya? Di mana? Suami saya di mana?"

Melihat kecemasan Alisha yang seperti itu, membuat Devvy hanya menjawab senyuman dengan mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Devvy mengeluarkan sebuah kaca kecil dan ia hadapkan kepada Alisha.

"Coba, deh, kamu ngaca. Pantesnya jadi istri Kak Imam itu di mananya, sih?"

Deg

IMAMA AL-HAFIDZHWhere stories live. Discover now