51. IAH - Berhati-hati untuk ke depannya

71.9K 9K 1.3K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.]


•••


Pukul 09.00 Pagi.

Alisha kini membawa kedua sahabatnya itu masuk ke dalam rumahnya. Ia istirahatkan mereka di sofa kecil yang berada di ruang tamunya. "Kalian mau dibikinin apa? Nanti Alish bikinin," tawar Alisha ikut duduk bersama sahabatnya.

"Eh, nggak, Al. Enggak usah buat apa-apa. Ibu hamil nggak boleh banyak gerak! Apalagi sampai ngerepotin kamu, udah gak usah. Ntar kalau pengen apa-apa, kita bisa lakuin sendiri. Iya, kan, Tim?"

"Iya," senyum tipis muncul dari bibir Fatim.

"Ih, nggak ngerepotin kok. Kan kalian tamu Alish, jadi Alish harus kasih hidangan. Maaf, ya. Nggak ada apa-apa, soalnya semuanya yang ada di sini itu puasa."

Mata Nayyara membulat. "Eh, k-kamu puasa, ya, Al?"

Alisha mengangguk. Membuat Nayyara dan Fatim tersentak melihat anggukan dari Alisha. Segera Alisha terkekeh melihat ekspresi sahabatnya yang begitu tampak terkejut. "Ini Alish yang mau sendiri kok. Suami Alish juga masih izinin Alish ikut puasa. Alish yang maksa untuk ikut. Soalnya gabut dan sayang kalau nggak ikut puasa walaupun sunnah...."

Nayyara tersenyum tipis, "Tapi kan, Al. Senin kemarin kan kamu cerita sama kami kalau kamu batal puasa karena masuk rumah sakit. Sedangkan ini hari kamis, kok kamu malah puasa, Al?"

Mendengar pertanyaan yang sedikit sulit dipahami oleh Alisha, Alisha pun mengernyit. "Maksudnya kayak gimana?"

"Kamu kan nggak puasa senin, Al. Tapi kok ikut puasa kamisnya?" Fatim membantu mengulang pertanyaan dari Nayyara.

Baru mengerti, Alisha terkekeh. "Oh, maksud kalian itu... kalau di Hari Senin nggak puasa, jadi Hari Kamis juga nggak boleh puasa? Gitu, ya? Kalian salah," Alisha menjeda sejenak. "Memang, namanya itu dinamakan puasa Senin Kamis. Tapi puasa ini itu boleh loh, dilakukan pada Hari Senin aja atau Hari Kamis aja. Namun, kalau dilakukan dua-duanya itu jauh lebih baik dari pada satu aja. Jadi nggak masalah kalau cuma puasa di Hari Senin atau Hari Kamis doang."

Nayyara dan Fatim ber-oh paham. Mereka mengangguk mengerti akan penjelasan dari Alisha kepada mereka. "Aaa makasih ilmunya, Al. Tapi, Al... kamu kok giat banget sih, ngerjain puasa Senin Kamis ini? Emang banyak manfaatnya, ya?"

"Banyak. Terutama, kita bisa terhindar dari godaan setan dan hawa nafsu, menambah amalan, juga ada di dalam hadist riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah itu bersabda ; segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh Malaikat, karena itu, aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa, aku dalam kondisi berpuasa," ucap Alisha menjelaskan salah satu hadist dan manfaat berpuasa Senin dan Kamis.

"Puasa Senin dan Kamis juga termasuk puasa yang paling banyak dilaksanakan atau dirutinkan sama Rasulullah, loh. Jadi, Alish udah kebiasaan aja puasa Senin Kamis. Eh, ternyata di pertemukan sama suami yang rajin puasa Senin Kamis," kekeh Alisha mengingat suaminya, Imama.

IMAMA AL-HAFIDZHWhere stories live. Discover now