بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]•••
•
•
•
Pukul 03.00 pagi.
Imam. Lelaki itu terbangun dari pejaman matanya. Tatapannya langsung terfokus menatap seorang perempuan yang berada di dalam pelukannya. Ia pun merapikan poni Alisha itu ke belakang telinga. "Kamu sedih banget, Na." Kata Imam pelan. Di mana ia langsung memberi kecupan hangat di kening perempuan itu, lalu mulai beranjak bangun.
Lelaki itu langsung pergi ke kamar mandi untuk melaksanakan salat sunah tahajud. Rasa ingin bersama sang istrinya, namun ia tak tega membangunkannya.
Ketika lelaki itu telah selesai tahajud. Ia pun kembali mendekat ke Alisha, sesekali ia mengecup kening perempuan itu, dan langsung menyelimuti seluruh tubuhnya.
Imam kali ini berniat untuk meninggalkan Alisha di pagi hari seperti ini untuk menjemput sang Kakak lelakinya-Iqbal yang kemarin sempat-sempatnya tertinggal lagi di rumah miliknya.
"Saya tinggal sebentar, ya. Saya akan kembali, Assalamualaikum..." Imam berbisik lembut di telinga perempuan itu.
Usai itu, Imam mulai merapikan kemejanya dan mengambil kunci mobil di meja belajar istrinya lalu melangkah pergi keluar kamar.
•••
Kini kembali pada sang Iqbal. Yang saat ini ia mencoba untuk tertidur, namun terus gagal karena begitu banyaknya suara serangga-serangga yang mengganggunya untuk tertidur tenang.
"Malang banget, ya." Lelaki itu melirih pelan dengan suara paraunya.
Krek!
Mata Iqbal yang sedari tadi terpejam kini langsung terbelalak lebar. Ia segera bangkit dari duduknya ketika mendengar suara ranting kayu yang sepertinya jatuh dari atas pohon.
"Ngeri banget," katanya lagi. Ia pun segera menghela napas kasar, yang kemudian memberanikan diri untuk keluar kamar menuju pintu luar.
YOU ARE READING
IMAMA AL-HAFIDZH
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tangannya di api lilin, karena seorang gadis SMA? Imama Al-Hafidzh, dialah yang melakukannya. "Demi Allah...