14. Deep Talk 🐻

15 5 0
                                    

☀️☀️☀️

"Bun... Aa' tuh gak ikut gapapa. Fiya sama Naira aja yang ikut itu study tour. Kalo Ecan, Fiya sama Naira pergi semua kan juga nanti si adek juga gak ada temennya di rumah kalo ayah sama bunda mau ada perlu di luar," ucap Candra dengan tulus.

"Nak.. maafin bunda ya, kamu ngalah dul—"

"Aa' tuh udah sering kayak gitu bun, Fiya sama Naira aja dulu mereka masih SD biar seneng-seneng sama temennya bun. Ecan, bisa nanti-nanti."

Bunda Tiyas tersenyum lalu memeluk anak sulungnya sambil menangis. "Maafin bunda ya sayang hikss, kamu semoga kedepannya nanti jangan kayak ayah sama bunda ya hikss."

"Aduh bun jangan nangis, Aa' tuh gak kenapa-kenapa. Yang penting adek-adek Ecan tuh seneng semua, bisa senyum gak nangis. Bunda sama ayah juga gitu, harus tetap senyum dan jangan nangis. Jadi sekarang bunda jangan nangis ya?" ucap Candra sambil menghapus air mata bundanya.

"I-iya sayang. Kamu nanti gak papa kan kalo temen-temen kamu pada pergi kamu gak ikut?" tanya bunda Tiyas sekali lagi.

"Halah gapapa kok, biasa aja sih bun. Ecan tau kok bun dan Ecan gapapa kok bun, Fiya sama Naira dulu ya bunda?"

"Iya nanti bunda mau bayar sekalian jemput."

"Iya bun, Ecan ke kamar dulu," ujar Candra sambil tersenyum lalu mencium pipi bundanya sekilas. Dia pergi ke kamarnya yang ada di lantai 2, lalu masuk ke salah satu kamar yang tak terlalu luas dan desaign biasa saja.

 Dia pergi ke kamarnya yang ada di lantai 2, lalu masuk ke salah satu kamar yang tak terlalu luas dan desaign biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak luas tapi Candra suka menghias-hias kamarnya secara random, entahlah menempel apapun yang ia mau. Sekarang sudah pukul 11 malam, memang sengaja bundanya ingin mengobrol 4 mata tentang biaya study tour dia, Fiya dan Naira. Bunda dan ayahnya tak mampu jika membayar semuanya.

Candra sebagai anak sulung dan kakak yang baik, dia ingin mengalah dan memberi kesempatan senang-senang ini kepada adeknya. Dia sedikit sedih juga karena tidak bisa ikut study tour dengan teman-teman nya.

Candra duduk diam di atas kasurnya dengan lampu redupnya, ia mengusap wajahnya pelan. Keluarganya sedang butuh uang ternyata. Dia berniat untuk pergi mencari pekerjaan ringan untuk membantu kedua orang tuanya, tapi nanti resiko nya tinggi jika ayah dan bundanya tau.

Candra membuka handphone nya mencari lowongan kerja yang menerima anak SMA, akhirnya ia dapat. Ada cafe yang membuka lowongan kerja untuk anak SMA, tapi sedikit jauh dari rumahnya. Candra masih mempertimbangkan untuk kerja atau tidak.

Dirinya merebahkan badannya lalu memejamkan matanya, tiba-tiba ada notif whatsapp yang keluar dari handphone nya. Dia mengambil handphone nya dan mengecek siapa yang mengirim dia pesan.

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang