33. RSJ 🐻

15 4 0
                                    

☀️☀️☀️

"A', gak ke Cafe?" tanya Lea.

Candra menggelengkan kepalanya, "2 hari istirahat. Mau sama kamu dulu."

"Dih setiap hari juga nanti sama aku kan," ucap Lea.

"Beda Le. Mau kapan jenguk mamah? Eh iya kamu belum cerita loh, aku nagih terus tapi pasti ada aja sibuknya," tagih Candra.

Lea tersenyum tipis, "ya maaf. Aku cerita deh sekarang sebelum nanti jenguk mamah."

"Hm ya gak itu doang, banyak yang aku omongin sama kamu. Cerita gih."

"Mamah dulu itu ketauan korupsi, bahkan teamwork sama keluarganya Zaidan, untung perusahaan papah ada di tanganku, kalau enggak pasti nasib perusahaan papah kayak perusahaan papahnya Zaidan," ucap Lea.

"Kenapa emang perusahaan nya?"

"Ya bangkrut. Entah sekarang apa kabar sama keluarganya Zaidan."

Candra mengangguk, "trus mamah?"

"Ya mamah harus ada di pengadilan waktu itu, trus minta bantuan ke aku minta di bela, cari pengacara yang bagus. Aku bahkan gak berani datang ke pangadilan itu."

"Ternyata dengan aku cari pengacara yang paling bagus sekota aja buat menuhin keinginan mamah, tapi tetep aja mamah masuk penjara. Disitu aku sering jenguk sih, seminggu sekali kalo gak 2 kali."

"Trus kabar terakhir itu waktu yang kamu di rumah sakit itu."

Candra mengerutkan dahinya. "Yang aku tipes itu? Aku terakhir di rumah sakit tipes."

"Iya waktu itu, polisi telfon aku kalau mamah dibawa ke rumah sakit jiwa. Awalnya mamah gak tau dan masih terkendali gitu pikirannya, sekarang... I don't know, makannya aku minta temenin kamu jenguk mamah kesana."

Candra mengangguk sambil mengambil cookies yang diberi Sella dari Kanada kemarin, lalu memakan cookies tersebut. "Iya aku temenin, struggle di mamah apa emang?"

"Mamah di penjara aja masih mikirin hartanya ya entah itu uang sama lainnya, jadi terobsesi gitu. Sebenarnya kalo di pikir-pikir ya gak heran lagi, mamah tergila-gila sama uang, A'."

Lea menundukkan kepalanya lalu menghela nafasnya dengan berat. "Kamu mau ngomong apa tadi?" tanya Candra.

"Aku? Oh ya emang banyak yang aku mau bahas sama kamu, sekarang aja."

"Kenapa?"

Lea menatap Candra, "kamu mau kalo kita tukeran tempat?" tanya Lea.

"Tempat? Gimana maksudmu?"

"Kamu gantiin posisi ku di kantor, Cafe biar aku yang urus."

Candra membulatkan matanya. "Le, aku... aku gak bisa kayaknya."

"Kenapa? Aku bisa kok manajemen Cafe mu."

"Bukan itu, akunya yang gak bisa di kantormu apa lagi jadi atasan gitu."

Lea menunjukkan wajah cemberutnya. "Kenapa? Kan kamu bilang gitu juga harus ada alasannya."

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Where stories live. Discover now