50. 𝘏𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘦𝘭𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶

59 4 0
                                    

☀️☀️☀️

"Shania, balik!"

Semua orang menolehkan wajahnya kearah pintu, seorang pria dengan menggunakan kursi roda dan pria yang ada di belakang sedang membantu mendorong kursi roda itu.

"Abang?"

"Lo ngapain kesini gue tanya? Balik sekarang! Gue boleh masuk gak? Gue mau ambil Shania," tanya pria yang menggunakan kursi roda itu. Candra mengangguk pelan, matanya melirik istrinya sebentar.

"Lo... Zaidan? Bian?" ujar Sekar menunjuk kedua pria itu.

Zaidan yang menggunakan kursi roda, Bian yang membantu Zaidan mendorong kursi roda nya. "Abang ngapain kesini? Bang liat deh me—"

"Pulang Nia!"

"Bang, lo gak marah? Nih ya abang kayak gini tuh gara-gara kak Lea, tr—"

"Salah gue, lo gak usah nyalahin Lea. Wajar dia dorong gue waktu itu," ucap Zaidan memotong ucapan Shania. Gadis itu geram dengan abangnya.

Lea menatap Zaidan yang duduk di kursi roda, Zaidan merasa di tatap Lea itu hanya diam tidak berani menatap balik. "Lo kenapa deh Dan?" tanya Candra.

"Lea gak cerita?"

"Gue udah tau, tapi lo pakai.... kursi roda?"

Zaidan menunjuk kaki kanannya. "Kaki gue habis di operasi, tinggal pemulihan. Maaf ya Shania ganggu acara lo pada," ucapnya.

"Abang! Abang tuh udah dibikin gini sama kak Lea loh! Marah kek apa kek."

"Mending lo diem deh. Gue mau minta maaf sama lo pada, terutama lo Can ya sama Lea juga, gak deng semua lah pokoknya yang merasa pernah gue jahat in. Gue juga minta maaf atas nama Shania, nama nyokap bokap gue."

Keano mengangguk, "kita mah udah maafin dari dulu. It's okay Zaidan, manusia itu letak kesalahan. Selagi mau minta maaf, itu udah baik."

"Iya makasih."

Lea menatap Zaidan berharap pria itu juga menatapnya. "Kaki lo habis kenapa emang?" tanya Lea.

"Ke serempet mobil. Anak lo ada disini gak? Boleh gue ketemu? Sama anak lo Arkan."

"Hagi? Nathan?" tanya Lea. Zaidan mengangguk, Lea pergi memanggil Hagi dan Nathan. Tak lama Lea dan Hagi, Nathan datang, mata Hagi langsung berbinar melihat Zaidan.

"Loh om? Eh om udah di operasi ya?" tanya Hagi mendekat kepada Zaidan.

"Kamu kenal Hagi?" tanya Candra.

Hagi mengangguk, "aku yang nolong om Zaidan waktu om ke serempet mobil. Waktu itu deket di sekolah, Hagi sama mas Nathan yang tolong om Zaidan. Kita waktu itu langsung panggil ambulans."

Nathan hanya mengangguk sambil menatap ayahnya. "Mas waktu itu kan minta tolong ayah jemput di rumah sakit kan, mas lagi tolongin om Zaidan."

Arkan mengangguk, "cepet sembuh ya lo. Ntar main sama kita, gabung sekalian."

"Nice!" respon Keano.

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Where stories live. Discover now