46. Cool Fever 🐻

21 0 0
                                    

☀️☀️☀️

"Maaf ya Le..."

"Ih ngapain minta maaf. Ecan, liat aku," ucap Lea memegang kedua pipi Candra lalu mengangkat wajah Candra agar menatap dirinya. "Gak usah sok sungkan, aku istrimu. Kalo ada yang tambah sakit, atau minta apa bilang aja ya? Aku baru tau ini."

"Hagi gimana?"

"Aku titipin ke mami, ih gak usah mikir yang lain dulu pertama tuh mikirin kamu nya dulu."

Candra kembali diam. "Ecan, aku serius ya ini kamu kalo ada apa-apa ngomong!" ucap Lea.

"Bawel."

"Bawel bawel gini aja kamu tetep sayang."

Candra tersenyum lalu menggeleng. "Gak tuh, ciyakk geer," ucap Candra menggoda istrinya. Lea langsung memukul lengan Candra.

"Canda sayang, peluk Le."

Lea memberi pelukan hangat nya, badan Candra masih terasa panas. "Sembuh ya Can, aku gak mau jadi janda."

"Enggak Lea.."

Matanya menutup lalu menikmati pelukan hangat dari sang istri. Badannya terasa panas, lemas, bahkan ia berdiri saja sudah tidak kuat. Kepala nya pusing seperti semuanya berputar, matanya sedikit merah.

Lea merasakan lehernya terkena air, ia menundukkan wajahnya untuk melihat wajah Candra. Pria itu sedang menangis, Lea mengelus punggung suaminya dengan lembut.

"Besok kalo masih panas ke rumah sakit ya? Aku bukan dokter yang bisa balikin kamu sehat lagi dengan mudah."

Pria itu hanya diam menyembunyikan wajahnya di leher istrinya. "A'a boleh nangis gapapa gak usah malu, kali-kali kan aku liat A'a nangis hehe canda. A' kalo ada yang sakit bilang ya?" tanya Lea.

Candra haya diam tidak menjawab apa-apa. "Harusnya kita gak pergi kesini, kamu tuh kalo ngerasa capek bilang gak usah sok gak enakan sama mami, pasti juga kalo gak ikut pun mami tau dan ngerti keadaan mu. Udah ngurus kantor, ngurus Cafe, belum nanti di rumah Hagi minta apa."

Lea melihat banyak keringat yang keluar di sekitar pelipis dan dahi suaminya. "A'a, kedinginan atau kepanasan?" tanya Lea.

"A', ayo jawab. Bilang dingin atau panas ayo."

...

Lea terdiam sebentar, pikirannya mulai kemana-mana tentu saja wanita itu langsung panik. "A'a, bangun bentar aja biar aku bisa tau kamu ngerasain dingin atau panas, kalo gak AC nya aku matiin."

...

"Ecan bangun dulu ih! Jangan bikin aku panik kayak gini loh. Seenggak nya ngomong dikit ayo!" paksa Lea.

"D-diem Le, pusing."

"Kamu t—"

Candra mendongakkan kepalanya menatap wajah Lea. "Aku mau bunda Le."

"Ha?"

"Mau bunda Le..."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Where stories live. Discover now