38. Sorry 🐻

14 3 0
                                    

☀️☀️☀️

Lea membuka pintu kamarnya, ia menemukan suaminya sudah berbaring di kasur. Lea segera menutup pintunya lalu menyusul berbaring di samping Candra.

"Udah tidur ya? Aduhh E—" ucapannya terpotong melihat koper yang di letakkan dekat dengan lemari. Lea lupa jika besok suaminya akan pergi ke Jakarta.

Lea menatap Candra tidur, rasa bersalah muncul. Lea harus membangunkan Candra, pria itu belum makan. "A'a, bangun sayang."

"Kamu belum makan, ayok bangun.."

Candra membuka matanya lalu menatap Lea. "Hm udah selesai?"

"Kenapa tidur? Kamu belum makan, ayo makan dulu."

"Aku gak laper Le, tadi udah kok di kantor. Katanya tadi mau tidur sama mamah? Kenapa kesini hm?" tanya Candra.

Lea menggelengkan kepalanya pelan. "Gak jadi, mau sama kamu aja. Ayo makan."

"Udah tadi."

"Bohong! Naira tadi bilang kamu gak makan."

Candra berdecak pelan. "Percaya aja sama Naira, ngada-ngada dia."

Lea menggelengkan kepalanya, ia menarik lengan Candra. "Ayo makan, kalo gak makan aku marah. Kamu gak boleh pergi besok, aku marah sama kamu."

"Lea..."

"Ecan, ayo makan! Kamu mau aku marah hah?"

"Azalea..."

"Kamu jangan gini dong, besok kamu mau pergi loh masak kam—"

"Azalea Shakila, stop!"

Lea menatap Candra dengan rasa terkejut. Pertama kali Candra menyebut nama lengkapnya dengan sedikit tegas seperti ini. "Aku butuh istirahat, aku besok mau pergi, aku capek. Kalau pun aku laper, aku bakal makan. Aku lagi gak laper, aku gak marah sama kamu."

"Tolong jangan bikin aku emosi sampek kelewatan, kamu lagi hamil, tolong ya Le tolong."

Candra kembali membalikkan badannya lalu melanjutkan tidurnya. Lea masih diam menatap punggung lebar Candra. Ia menahan tangisannya, ia tidak boleh ketauan menangis di depan Candra. Lea ikut berbaring lalu memeluk Candra pelan.

"Maaf."

...

"Maaf, aku gak tau kamu capek. Aku gak ganggu kamu istirahat lagi, tidur yaa biar besok gak telat ke bandara nya."

Tangan Lea mengelus perutnya yang tiba-tiba mendapat tendangan dari si kecil. "Kamu marah ya dek? Papah marah sekarang, dedek juga mau ikut marah? Iya mamah salah."

"Besok papah pergi, kita berdua disini."

"Lea," panggil Candra.

"Apa?"

"Tidur, udah malem."

"Iya.. Ecan, kamu ben—"

"Tidur, Azalea."

Lea langsung menutup mulutnya lalu mencoba untuk tidur. Ia terus memejamkan matanya hingga tertidur, tapi susah. Tengah malam Lea membuka matanya melihat Candra sudah tidak ada di sampingnya.

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Where stories live. Discover now