21. Break up (2) 🐻

13 2 0
                                    

☀️☀️☀️


"Loh bang Keano? Sendirian?" tanya Lea.

"Eh iya Le lagi sendiri, lo juga sendiri?" Lea mengangguk. Mereka berdua sedang di minimarket dekat rumahnya Lea.

Keano melihat wajah Lea yang tidak biasanya ia pandang. "Lea?"

"Eh iya, bang boleh minta ngobrol sebentar berdua? Di depan itu ada kursi, disitu aja," ucap Lea menunjuk 2 kursi di depan minimarket.

"Boleh. Bentar gue bayar ini minuman dulu," ucap Keano. Lea mengangguk lalu pergi keluar dari minimarket terlebih dahulu. Setelah Keano membayar belanjaannya, ia menyusul Lea duduk di depan minimarket.

"It's about... Ecan?" tanya Keano. Lea mengangguk pelan, ia menghadap ke Keano. "I know you really know about Ecan because you're Ecan's friend, right?"

"Yes, and then what do you want to ask about Ecan? He's fine right? You and him, what happened? Something wrong with you and him?" tanya Keano melipatkan kedua tangannya lalu ia letakkan diatas meja.

"Tell me about him, his character. Sifat asli dia itu gimana bang? Gue mau tau. Terkadang gue itu bingung sama sifat Ecan yang beda-beda, kadang gini kadang gitu. Please tell me, Keano."

Keano mengangguk, "don't tell this to everyone if I tell you about his character. Promise?"

"Promise, I'm promise."

"Okay... karena gue udah lama ya sama Ecan. Dia itu emang selalu berubah-ubah sifatnya, Lea... Tapi sifat aslinya betul-betul jarang dia keluarin. Pasti lo pernah mikir kalo Ecan itu lelaki yang benar-benar periang, mood booster, and gak pernah sedih."

Lea mengangguk, "sering gue mikir kayak gitu."

"Yes that's it. Tapi dibalik itu semua dia itu sering sedih, Le. Dia itu adik gue yang paling deket dari keenamnya. Kan ada Arkan, Rey, Ecan, Juna, Leon sama Jinan. Paling deket sama gue itu si Ecan."

"Gue itu sering banget lah salut sama Ecan, dia punya adik 3 dan ketiganya cewek semua. Dia satu-satunya anak cowoknya tante Tiyas. Ecan itu tanggung jawab nya banyak, dan dia sanggup, gue salut sama dia."

Lea mendengarkan apa yang diucapkan Keano dengan seksama. "And you know, dia itu suka lo dari kelas 10. Katanya pas MOS. Dia curhat ke gue, tapi saat gue kasih tau lo pacarnya Zaidan. Dia milih mundur katanya."

"Kenapa? Kata dia apa alasannya?" tanya Lea.

Keano melihat wajah Lea lalu membuang tatapannya pada langit malam. "Dia sama Zaidan beda. Dia mikirnya kalau dia itu gak bakal bisa lawan Zaidan, karena ya tau kan Zaidan gimana."

"Harusnya dia maju aja trus dapetin gue," ucap Lea dengan suara pelannya.

"Dia gak seberani itu Le. Pokoknya Ecan itu hebat, dia bahkan ambil part time buat bantuin pengeluaran uang keluarganya, tapi keknya udah berhenti."

"Oh iya satu lagi, jangan pernah bikin Candra kecewa. Sekali dia kecewa, kekecewaannya susah dihilangkan, kayak sakit hati gitu Le. Bukannya dia terlalu berharap, tapi sebuah janji yang orang lain langgar sampai dia kecewa, dia bener-bener kecewa dan benci orang itu."

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang