34. Vanellope 🐻

19 5 0
                                    

☀️☀️☀️

Kringg...

Pintu Cafe terbuka karena ada 2 pria dan 2 wanita yang masuk sebagai pelanggan di Cafe. Salah satu pria itu mengajak ketiga temannya untuk pesan terlebih dahulu.

"Pesen apa lo?"

"Eum.. gue mau cheese cake sama milkshake strawberry, lo apa?" tanya salah satu gadis setelah memberi tahu pesanannya.

"Gue lecy float sama apa ya, kamu apa Yang?"

"Pasta 1 yang keju sauce gih, kamu belum makan. Udah bro itu aja, sh gue sama ice americano, banyakin es nya."

Pria yang menanyakan pesanan tadi mengangguk lalu menatap pegawai Cafe itu. "Ice americano nya 2 banyakin es nya semua, trus lecy float 1, pasta cheese sauce nya 1 sama cheese cake nya 1."

"Ada lagi mas?"

Pria itu menggelengkan kepalanya lalu mengajak ketiga temannya memilih tempat duduk. Dia melihat sekeliling lalu menghirup udara dengan rasa tenang. "Enak nih Cafe, cocok buat tempat reda in stress gue."

"Yeuu lo bang kagak pernah healing sih."

"Diem lo bacot!"

"Bro! Itu bukannya Lea?" tanya salah satu temannya, pria itu langsung membulatkan matanya menemukan wanita yang selama ini ia cari.

Pria itu mengangguk, "iya itu Lea jir."

"Dia apa kabar ya? G—"

"Ini pes— aduh!"

Pelayan itu tak sengaja tersenggol oleh Lea yang sedang lewat saat itu. "Eh Thala sorry ya, hehe maaf deh gue kurang hati-hati."

"Santai Le, ini pesanannya."

"Lea," panggil pria itu.

Lea menoleh lalu matanya menatap keempat orang yang selama ini ia benci. "Lo berempat? Zaidan? Bian? Ririn and..Yaya?"

"Masih inget lo sama gue, eh lo apa kabar?" tanya Ririn.

Thala menatap Lea dan Zaidan secara bergantian. "Le, lo kenal sama mereka?"

"Eh? Temen gue dulu Thala.."

"Ohh gitu, btw si bos kemana?"

Lea mengarahkan dagunya ke arah meja yang ada di pojok bersama dengan tumpukan kertas dan laptopnya. "Itu disana baru mendata pemasukan bulan lalu sama bulan ini."

Zaidan mengarahkan matanya ke arah orang yang di maksud oleh Lea. Alisnya terangkat, ia heran, siapa owner dari Cafe ini. Lea kembali menatap Zaidan lalu mendorong pelan bahu Thala. "Hehe Thala, balik sana nanti dimarahin."

"Cyeilah iye bu bos," ucap Thala pergi balik ke pekerjaannya.

Lea mengangguk lalu membiarkan Thala pergi. "Lo berempat kesini buat nongkrong?" tanya Lea.

Bian mengangguk, "iyalah masak mau berak."

"Oh."

"Bu bos? Lo owner Cafe ini Le? Perusahaan papah lo? Sabi lah, ayok sama gue Le," ucap Zaidan menaikkan alisnya dan berdiri ingin merangkul Lea.

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang