Bagian 4

876 121 4
                                    

Cafe itu sangat cocok dengan namanya, ‘Garden Cafe’, nuansa taman sangat kental mengelilingi areanya, semua serba
hijau dan memantulkan suasana alam yang indah, dengan tanaman hijau yang menarik dipadu dengan bunga-bunga
anggrek di setiap sudutnya. Efek tamannya semakin nyata karena seluruh dindingnya terbuat dari kaca, sehingga
pengunjung bisa menatap pemandangan taman, merasakan kedamaian sambil menikmati makanan dan minumannya di
dalam cafe. Dan Xiao Zhan sungguh merasa bangga karena dia memiliki andil dalam keindahan cafe ini, seluruh tanaman yang ada di cafe ini, baik di taman maupun bunga-bungaaan dekorasinya, semua berasal dari rumah kaca Xiao Zhan.

Albert, sang pelayan setengah baya yang sudah sangat dikenalnya tersenyum ketika melihatnya datang,

“Apa yang dilakukan pengantin baru di sini?” tanyanya menggoda, membuat Xiao Zhan merasa malu.

Dia mencoba menggelak dari pertanyaan Albert,
“Aku masih belum bisa melepaskan ketergantungan dari teh hijau di siang hari.” Gumamnya penuh canda, membuat Albert tergelak.

“Pesanan akan segera diantar."gumamnya mengedipkan mata, lalu melangkah pergi.

Tak lama kemudian lelaki itu kembali, mengantarkan secangkir teh hijau beraroma khas yang harum yang masih
panas. Xiao Zhan sangat menyukai harum aroma teh hijau ini, apalagi teh hijau dari Garden Cafe. Hampir setiap hari selama beberapa tahun terakhir ini, Xiao Zhan selalu mampir untuk makan siang dan menikmati secangkir teh hijau.

“Hanya andalah satu-satunya yang memesan teh panas, bahkan di saat suasana sedang panas.” Albert melirik ke luar yang sedang terik. Untunglah tanaman hijau melindungi sekeliling area cafe ini, membuat udaranya tetap segar.

Xiao Zhan tertawa, “Kata orang, teh hijau mempunyai kemampuan menenangkan.”

“Yah, menenangkan orang yang sedang banyak pikiran.” Albert tersenyum,

“Yang pasti bukan untuk pengantin baru sepertimu Zhan.” Lelaki itu setengah berbisik,

“Tahukah kau apa yang selalu kupikirkan kalau menyajikan teh hijau ini?”

“Apa?” Xiao Zhan langsung tertarik. Percakapan dengan Albert memang selalu menarik, lelaki itu seolah punya segudang pengalaman dan pengetahuan yang kadang-kadang bisa membuat Xiao Zhan terpana.

“Rahasia.”

“Apa?” Xiao Zhan mengernyit makin dalam mendengar jawaban Albert,

Albert tertawa lagi, “Rahasia. Setiap memikirkan teh hijau aku selalu memikirkan tentang rahasia.” Ditatapnya Xiao Zhan dengan serius,

“Kau tahu ketika sajian teh hijau yang dipadau dengan melati datang kepadamu, aromanya sangat khas dan menakjubkan, membuatmu tergoda dan bahkan bisa
membayangkan rasanya, sebelum kau mencincipinya. Tetapi kemudian ketika kau menyesapnya, kau pasti akan mengernyit, merasakan pahitnya yang menerpa lidahmu. Setelah itu ketika kau menyesapnya lagi dan lagi, barulah kau bisa menemukan keindahan citarasanya yang berpadu. Teh hijau selalu penuh rahasia, dia tidak seperti aroma yang ditampilkannya, bahkan menyediakan kepahitan pada kontak pertama. Kau harus selalu sedikit demi sedikit menyibak lapisan demi lapisan rasanya hingga menemukan kenikmatan sejati di dalam minuman ini.”

“Wow.” Xiao Zhan terpesona mendengar penjelasan Albert,

“Aku tidak pernah memandang teh hijau seperti itu sebelumnya. Bagiku dia hanyalah minuman yang enak dan
membuatku ketagihan.” Xiao Zhan tergelak,

“Luar biasa memang pemikiranmu, Albert.” Albert terkekeh,

“Kadang atasan saya bilang bahwa
pikiran saya terlalu rumit.” Lelaki itu melirik ke belakang,

Pembunuh CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang