Bagian 23

1.8K 134 4
                                    

"Lepaskan Xiao Zhan, Andrew!" Yibo berseru dengan suara keras bercampur kecemasan, dia melangkah maju, tapi Andrew melirik ke arahnya dengan benci,

"Tahan! Kalau kau maju sedikit lagi, aku akan menembakmu!" serunya, menodongkan pistolnya ke arah Yibo.
Yibo menatap Xiao Zhan yang berdiri di balkon dengan cemas, kecemasan murni dari seorang lelaki yang mencintai. Kenapa Xiao Zhan tidak menyadarinya?

"Tembak saja aku kalau itu memuaskanmu, tetapi jangan lukai Xiao Zhan."

Andre tertawa, "Tidak melukai Xiao Zhan? Dia adalah tujuanku selama ini. Aku mencintai Cheng Xiao kau tahu? Aku mengenalnya ketika dia mencari-cari informasi tentang Xiao Zhan. Aku yang memeluknya ketika dia menangis sedih ketika menyadari bahwa ayahnya lebih memilih Xiao Zhan daripada dirinya.... sementara kau sebagai kakaknya malahan sibuk dengan urusanmu sendiri. Aku adalah ayah dari anak yang
dikandung Cheng Xiao...dan karena ketidakbecusanmu menjaga Cheng Xiao, kau membuat kami kehilangan calon buah hati kami!", napas Andrew terengah,

"Sekarang kami akan membalaskan
dendam kepada kalian!"

Yibo mengalihkan tatapannya kepada Cheng Xiao yang tampak bingung, dia tahu adiknya itu tidak bisa berpikir dengan sempurna dan Andrew sedang memanfaatkan kelabilannya,

"Kalau kau mau membalas dendam, balas dendamlah kepadaku, aku yang bersalah." Ditatapnya Andrew dengan tajam,

"Kau bukan? Yang membakar rumah dan rumah kaca Xiao Zhan?"

Xiao Zhan tersentak kaget, jadi Andrew pelakuknya? Bukan Yibo?

Andrew sendiri tertawa keras mendengarkan kata-kata Yibo,

"Ya, aku yang melakukannya, karena dari Xiao Zhan aku tahu bahwa kau mulai lembek, lemah dan mulai mengkhianati
rencana balas dendammu, aku melakukannya supaya Xiao Zhan menuduhmu sebagai pelakunya."

Yibo tampak jijik, tetapi dia lalu menatap Andrew setengah membujuk,

"Lepaskan Xiao Zhan oke? Aku yakin bahwa Cheng Xiao juga tidak menginginkan semua ini... benar kan Cheng Xiao?"

Rupanya strategi Yibo untuk menarik Cheng Xiao berhasil, perempuan itu tampak goyah lagi,

"Kakak...?"

"Aku disini sayang.." Yibo menjawab lembut, "Kau tidak menginginkan semua ini kan sayang? Kau tidak menginginkan pembalasan sekejam ini kan Cheng Xiao?"

"Diam!" Andrew menghardik dengan marah, "Jangan coba- coba mempengaruhi Cheng Xiao! Kau juga mengkhianatinya seperti yang lain! Kau tidak tahu apa yang diinginkan Cheng Xiao, akulah
yang paling tahu!"

"Aku kakak Cheng Xiao, akulah yang bisa menjaganya!"

"Akulah penjaga sejati Cheng Xiao, karena aku satu-satnya yang tidak mengkhianatinya!" Andrew menodongkan pistolnya dengan mengancam ketika melihat gerakan maju Yibo,

"Jangan maju lagi, aku akan menembakmu!"

"Kau tidak akan bisa, kalau kau menembakku polisi dibelakang akan menembakmu juga dan membunuhmu!" Yibo tetap menerjang maju,

Membuat Xiao Zhan menjerit, dan Cheng Xiao tampak bingung. Andrew sendiri tidak mengira bahwa Yibo akan maju dan menerjangnya, dia dengan reflek menarik pelatuknya dan menembak.

Suara tembakan keras terdengar, diiringi dengan tubuh Yibo yang rubuh. Para polisi di belakang langsung menembak
tangan Andrew, membuat pistol itu terjatuh dari tangannya.

Xiao Zhan menjerit keras, begitupun Cheng Xiao yang berteriak- teriak histeris. Semua kejadian berlangsung begitu cepat setelahnya, semuanya tampak kacau balau dan membuat Xiao Zhan seketika itu juga kehilangan kesadarannya.

Pembunuh CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang