Bagian 19

1K 130 12
                                    

Xiao Zhan berbaring miring diranjangnya dan memikirkan kejadian tadi sore. Tanpa sadar jemarinya menyentuh bibirnya.
Bibir yang tadi sore dicium lembut oleh Yibo tanpa disangka- sangkanya.
Kenapa Yibo menciumnya?
Yibo bersikap lembut kepadanya, penuh kasih sayang, bahkan sekarang lelaki itu sudah bisa tertawa bersamanya, sikapnya berubah makin lama... dan semakin mirip dengan Yibo yang itu, Yibo yang dulu membuatnya jatuh cinta setengah mati.

Apakah Yibo benar-benar telah berubah menjadi Yibonya yang dulu? Apakah masih ada kesempatan untuk pernikahan mereka dan untuk masa depan mereka bersama bayi ini? Xiao Zhan mengelus perutnya dengan lembut, kalau iya, berarti anak ini memang ada untuk mempersatukan kedua orangtuanya.

***


Siang itu, ketika Yibo berangkat bekerja, seperti biasanya Xiao Zhan menghabiskan hari-harinya di rumah kacanya dan merawat berbagai tanamannya, ketika dia sedang menggunting daun dari tanaman yang dia kembangkan sebagai bonsai,
memberi kesempatan agar batangnya bisa tumbuh besar, ponselnya berbunyi.
Xiao Zhan melirik ke arah ponselnya dan mengernyit, itu nama Andrew. Xiao Zhan baru menyadari bahwa makin lama dia makin jarang berhubungan dengan Andrew, apalagi sejak rumah kacanya hangus terbakar dan sikap Yibo semakin baik kepadanya.

Dia masih sempat berhubungan intens dengan Andrew ketika mengurus asuransi untuk rumah kacanya yang terbakar karena hal itu menyangkut bisnis mereka berdua. Andrew masih
menjalankan usaha tanaman hias dan bunga mereka, tetapi sekarang sebagian besar dia menerima pasokan dari luar.


Lalu kemudian, seiring berlalunya waktu, ketika Xiao Zhan mulai sibuk dengan rumah kaca barunya dan Andrew sibuk
membangun bisnisnya kembali, mereka makin jarang berhubungan, telepon merekapun semakin jarang, biasanya
mereka selalu bercakap-cakap setiap malam, kemudian berkurang menjadi tiga hari sekali, dan pada akhirnya, seminggu sekali.

Dan sekarang ketika menatap ponselnya, Xiao Zhan sadar bahwa sudah hampir dua minggu dia tidak bercakap-cakap
dengan Andrew, jadi kalau Andrew meneleponnya, pasti ada sesuatu yang penting.

“Hallo Andrew?” Xiao Zhan mengangkat teleponnya dan bergumam dengan ceria, berada di dalam rumah kaca memang
membuat hatinya selalu ceria.

“Tampaknya kau baik-baik saja,” suara Andrew di sana terdengar penuh senyum, “Syukurlah.”

Ada sesuatu di dalam nada suara Andrew yang membuat Xiao Zhan mengerutkan keningnya. “Ada apa Andrew?”

Hening sejenak, kemudian Andrew menghela napas panjang.

“Bagaimana hubunganmu dengan Yibo?” tanyanya tiba- tiba. Xiao Zhan tidak bisa untuk tidak tersenyum ketika
membayangkan tentang Yibo, Yibo yang semakin baik dan semakin lembut kepadanya.

“Kami baik-baik saja. Yibo memperlakukanku dengan baik dan lembut Andrew, kurasa kami bisa memperbaiki pernikahan ini.”

Andrew mendesah di seberang sana,

“Aku minta maaf kalau harus memberitahumu hal ini dan mengecewakanmu.”

“Ada apa Andrew?” Xiao Zhan tiba-tiba merasa cemas ketika mendengar nada serius di dalam kata-kata Andrew,

“Ini tentang Yibo, aku mendapatkan informasi dari pemasok tanaman baruku. Dia mempunyai langganan menghias
bunga untuk sebuah rumah mewah di pinggiran kota dan melimpahkan pelangannya itu untukku. Aku ke sana Zhan, dan barulah aku mengetahui bahwa rumah itu adalah atas nama
Yibo.”

“Apa?” Xiao Zhan tertegun, Yibo punya rumah di pinggiran kota? Xiao Zhan tidak pernah mendengarnya, tetapi... bukankah wajar orang sekaya Yibo memiliki rumah banyak?

“Ya Zhan, dan bukan masalah rumahnya yang ingin kuberitahukan kepadamu. Ini tentang penghuni rumahnya.”

Penghuni rumahnya? Rumah Yibo di pinggiran kota ada penghuninya? Tiba-tiba jantungnya berdenyut oleh firasat buruk,

“Penghuninya seorang perempuan muda bernama Cheng Xiao.” Andrew menghela napas panjang,

“Untuk apa Yibo memelihara perempuan muda di rumah pinggiran kota dan
disembunyikan darimu, Zhan? Aku ... maafkan aku, tetapi aku berpikir bahwa perempuan bernama Cheng Xiao itu adalah simpanan Yibo.”

Pembunuh CahayaWhere stories live. Discover now