Bagian 9

865 111 12
                                    

Dendam dan rahasia biasanya bersahabat. Orang yang menyimpan dendam, pasti menyimpan rahasia kelam, jauh di dalam hatinya.”

Yibo bermimpi malam itu, mimpi yang sama yang selalu menghantuinya lagi dan lagi, menyakitinya. Dia bermimpi
berteriak untuk mencegah, tetapi semuanya sudah terlambat, dia berteriak-teriak menghampiri Cheng Xiao yang terkapar penuh darah... darah itu begitu banyak memenuhi tangannya, bersumber dari kepala Cheng Xiao.

Dan ketika kemudian darah itu semakin banyak dan banyak, Yibo menyadari bahwa dia sudah tidak punya harapan
lagi, bahwa dia sudah kehilangan semuanya. Akhir mimpinya selalu sama, dipenuhi dengan kesedihan dan kehampaan yang menyakitkan.

Dengan panik Yibo tergeragap, terenggut paksa dari mimpinya yang lelap. Tubuhnya berkeringat dan napasnya
tersengal. Mimpi itu yang selalu menghantui malam-malamnya dan
menyiksanya, seandainya waktu itu dia sadar akan sikap aneh Cheng Xiao, seandainya dia bisa menebak dan memberikan sedikit perhatian kepada Cheng Xiao untuk mengetahui apa yang berkecamuk di benaknya. Seandainya saja....

Yibo mendesah keras, manusia memang hanya bisa berandai-andai ketika sudah dipenuhi penyesalan mendalam.

Seperti malam kemarin. Jantung Yibo berdenyut. Dia telah merenggut istrinya dengan kasar. Masih teringat jelas jeritan dan permohonan Xiao Zhan yang penuh air mata memohon kepadanya agar tersadar, tangisan Xiao Zhan sejenak membuatnya ragu. Tetapi kemudian dia membayangkan Cheng Xiao, Cheng Xiao
yang menderita, buta dan lumpuh, kehilangan kemampuan otaknya sehingga mengganggu mentalnya. Cheng Xiao yang menanggung semua kepedihan sampai tak kuat lagi, dan semua itu gara-gara Xiao Zhan.

Dan Yibo pun pada akhirnya bertindak kejam, memperlakukan Xiao Zhan dengan kejam, untuk memuaskan dendamnya, untuk membuat Xiao Zhan merasakan apa yang dirasakan oleh Cheng Xiao.

Pembalasan dendamnya harus setimpal, sakitnya harus sama. Ini adalah dendam Cheng Xiao, dendamnya juga, dan masih
akan ada banyak lagi kesakitan yang akan ditimpakan Yibo kepada Xiao Zhan.
Xiao Zhan harus menerimanya.

Tetapi.... kenapa rasa sakit ini semakin lama semakin menekan perasaannya? Membuatnya sesak dan tidak mampu
menahan rasa.

***

Xiao Zhan menangis semalaman dengan tubuh sakit dan perih, sampai akhirnya dia tertidur. Ketika bangun, dengan sekuat tenaga dia melangkah ke kamar mandi. Tubuhnya sakit, seluruh tubuhnya terasa sakit akibat pemaksaan yang dilakukan oleh Yibo kepadanya.

Dia langsung ke kamar mandi dan mencuci tubuhnya dengan bersih, menggosok kulitnya di pancuran kamar mandi sampai terasa sakit. Seolah semua itu bisa menghilangkan sisa penghinaan dan sikap merendahkan yang dilakukan Yibo kepadanya. Air matanya sudah terkuras habis, bahkan Xiao Zhan sudah tidak mampu menangis lagi.

Cukup sudah! Dia sungguh yakin bahwa memang Yibo tidak mencintainya dan tidak pernah mencintainya, entah
karena apa lelaki itu menikahinya, yang pasti bukan karena cinta.

Xiao Zhan memakai pakaiannya dan kemudian mulai merapikan pakaiannya di lemari dan memasukkannya ke dalam
tas. Perkawinan ini sejak awal memang diperuntukkan untuk membuat Xiao Zhan menderita. Air matanya menetes, semua yang dilakukan Yibo kepadanya, kelembutan itu, kasih sayang dan
tatapan mata penuh cinta itu, semuanya adalah kebohongan.

Hati Xiao Zhan terasa sakit, dia tidak mampu lagi menahan kebencian Yibo yang tanpa alasan. Dia harus pergi dari rumah ini, segera.

“Mau kemana?” Pintu kamarnya terbuka tanpa peringatan, membuat Xiao Zhan terperanjat kaget dan menyesal kenapa dia tidak terpikir untuk menguncinya.

Yibo berdiri di sana, lelaki itu sudah mandi dan bercukur, memakai jas kerjanya siap untuk berangkat kerja.
Xiao Zhan menatap Yibo, dan merasakan masih ada sebersit cinta yang berdenyut di benaknya untuk lelaki itu. Lelaki yang semalam telah melakukan hal yang intim kepadanya...dengan pemaksaan dan sikap kejam hampir tidak bisa membuatnya berjalan. Dengan tegar Xiao Zhan memalingkan wajah dan memfokuskan diri untuk merapikan pakaiannya.

Pembunuh CahayaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz