Bagian 8

851 119 6
                                    

Baca sambil dengerin mulmed diatas😁

“Oh. Jadi inilah yang selalu kalian lakukan kalau berduaan.”

Suara dingin itu membuat Xiao Zhan terlonjak kaget dan langsung melepaskan dirinya dari pelukan Andrew. Dia menoleh ke pintu masuk dan memucat ketika melihat Yibo berdiri di sana, tampak luar biasa marah.

“Yibo?”

“Aku muak melihat bukti ketidaksetiaanmu ini Zhan.”

Yibo menggeram marah, “Ayo pulang.”

Dengan kasar Yibo merenggut lengan Xiao Zhan, menariknya berdiri dari duduknya.

Andrew langsung meradang, dia merenggut sebelah lengan Xiao Zhan yang bebas dan menahannya,

“Kau tidak boleh memperlakukan Xiao Zhan seperti itu.”

Andrew menarik Xiao Zhan dari cengkeraman Yibo dan menyembunyikannya di belakangnya.

"Ada apa denganmu Yibo?”

Yibo menatap Andrew dengan tatapan tajam dan jijik,

“Ada apa? Kau pikir aku harus diam saja melihat affair yang kalian lakukan terang-terangan untuk menghinaku?” tatapan tajam Yibo beralih kepada Xiao Zhan, yang tampak ketakutan dan pucat pasi, bersembunyi di belakang punggung Andrew,

“Pulang Zhan. Kalau tidak kau akan menyesal karena aku akan menghancurkan kekasihmu ini berikut semua bisnis dan juga rumah kacamu.”

Ancaman itu mengena. Karena Yibo adalah seseorang yang berpengaruh terhadap klien-klien besar rumah kaca Xiao Zhan, dan lelaki itu sangat berkuasa. Dari tatapan matanya yang
menyala, Xiao Zhan tahu bahwa Yibo akan berbuat apapun untuk mewujudkan ancamannya.

Xiao Zhan gemetar, takut menghadapi kemarahan Yibo, tetapi dia harus memberanikan diri. Mungkin dengan begini dia bisa menemukan jawaban atas sikap Yibo yang sangat kejam ini.

Setelah menghela napas panjang untuk menenangkan diri, Xiao Zhan melangkah keluar dari lindungan Andrew dan maju
mendekati Yibo,

“Aku akan pulang.” Gumamnya pelan.

“Zhan!” Andrew berteriak dengan serak,

“Jangan!” Xiao Zhan menoleh, menatap Andrew dengan lembut, meski
matanya berkaca-kaca,
.
“Aku akan baik-baik saja.”

Dan kemudian Yibo merenggut lengannya dengan kasar, setengah menyeretnya keluar dari rumah itu.

***

Perjalanan itu ditempuh dalam suasana yang hening dan mengerikan. Yibo terdiam dan beberapa kali terlihat
menggertakkan gerahamnya, menahan marah. Sementara itu Xiao Zhan begitu tegang menantikan luapan kemarahan Yibo.

Baru beberapa hari mereka menikah dan Xiao Zhan sudah begitu takut menghadapi kemarahan Yibo. Oh, Yibo tidak memukulnya, sama sekali tidak ada yang mengarah kepada kekerasan ketika Yibo marah, satu-satunya tindakan kasar yang dilakukan Yibo adalah menarik dan mencengkeramnya tadi, yang membuat pergelangan tangannya sakit.

Xiao Zhan entah kenapa yakin Yibo tidak akan memukulnya atau melakukan
kemarahan fisik kepadanya. Tetapi yang ditakutkan Xiao Zhan adalah serangan verbal Yibo. Bagaimanapun juga Xiao Zhan mencintai Yibo, dan kata-kata kasar Yibo kepadanya mempunyai efek yang berpuluh-puluh kali lebih menyakitkan.

Dia menoleh ke arah Yibo yang sedang menyetir dan bertanya dengan takut-takut,

“Kenapa kau begitu membenciku Yibo? Andrew bilang kau sebenarnya tidak mencintaiku dan sedang berusaha menjebakku ke dalam pernikahan, entah karena apa.”

Yibo melirik sinis ke arah Xiao Zhan, lalu berucap tak kalah sinis.

“Hebat sekali kekasihmu itu memberikan analisa tentang diriku.”

Xiao Zhan menghela napas panjang mendengar tuduhan Yibo,

“Sudah kubilang Andrew bukan kekasihku, tidak akan pernah dan tidak akan bisa, dia seorang stright.”

“Alasan yang sangat bagus, Zhan. Tapi aku tidak percaya. Dia tidak terlihat berkencan dengan perempuan manapun.”

“Kau bisa menanyakan sendiri kepada Andrew, dia mengatakan kepadaku bahwa dia stright."

“Kenapa kau jadi seperti ini Yibo?” Air mata mulai mengalir di sudut mata Xiao Zhan, duduk di sini dan melihat
suaminya tampak begitu membencinya benar-benar menyakiti hatinya.

Yibo mengetatkan gerahamnya, tidak berkata-kata lagi, dan mengabaikan ucapan Xiao Zhan. Membiarkan lelaki itu terisak-isak selama perjalanan mereka pulang.

Dan ketika itu juga, di benak Xiao Zhan muncul suatu keputusan bulat. Buat apa mempertahankan perkawinan yang
sepertinya sudah hancur sebelum dimulai ini?

Ketika Yibo memarkir mobil di depan, dia langsung keluar dan memutari mobilnya, lalu membuka pintu penumpang di sebelah supir, sebelum Xiao Zhan sempat keluar.

Sekali lagi dia mencekal lengan Xiao Zhan dan memaksanya keluar,

“Ayo.” Gumamnya marah.

Xiao Zhan berusaha melepaskan diri dari pegangan Yibo, tetapi cekalan tangan lelaki itu begitu kuatnya,

“Sakit Yibo!” Xiao Zhan berteriak ketika Yibo menyeret lengannya menaiki tangga, tetapi Yibo tampaknya sudah
mengeraskan hatinya sehingga tidak mempedulikan kesakitan Xiao Zhan.

Mereka menuju kamar Xiao Zhan, bukan kamar utama, Yibo membuka pintu kamar itu dan mendorong Xiao Zhan masuk, lalu menutup pintu di belakangnya dan menguncinya.

Tiba-tiba perasaan terancam menyelubungi benak Xiao Zhan, dia menatap suaminya yang berdiri dengan marah di dekat pintu dan merasa takut, takut akan tekad kuat yang menyala-nyala di mata suaminya.

“Apa yang akan kau lakukan?”

Yibo membuka jasnya dan melemparnya begitu saja, lalu melonggarkan dasinya.

“Menurutmu apa?”

Xiao Zhan langsung mundur beberapa langkah menjauhi Yibo, apakah lelaki ini akan melakukan apa yang ditakutkannya?
Mungkinkah Yibo sekejam itu?

“Kumohon jangan.” Xiao Zhan bergumam, ketika menyadari bahwa Yibo benar-benar akan melakukannya.

Yibo tersenyum sinis,

“Aku tahu di kepalamu penuh
dengan pemikiran licik, berputar mencari jalan untuk bercerai. Tetapi aku sudah bilang, aku tidak akan membiarkanmu
melenggang bebas dengan bahagia.” Yibo maju selangkah membuat Xiao Zhan langsung mundur selangkah ketakutan,

"Kau istriku, dan aku suamiku, sepertinya aku harus membuatmu menyadari posisimu.”

“Jangan Yibo.” Xiao Zhan bergumam lagi, berusaha menyadarkan lelaki itu yang entah kenapa tampak begitu marah dan tidak bisa menahan diri.

Tetapi Yibo tidak mempedulikannya, dia merenggut Xiao Zhan, dan mendorongnya ke ranjang, ketika Xiao Zhan mundur dan hendak bangkit dari ranjang, Yibo mencengkeramnya dan
menindihnya.

Xiao Zhsn berteriak sekuat tenaga, berusaha menyingkirkan Yibo, tetapi tubuh lelaki itu terlalu berat, terlalu kuat, dan apalah dayanya, dia lemah dibawah kuasa lelaki yang sedang penuh kemarahan?

Pada akhirnya pertahanan Xiao Zhan berubah menjadi air mata, air mata sakit hati dan penderitaan. Ketika suaminya
akhirnya merenggut kesuciannya dengan kasar dan tanpa perasaan, tidak mempedulikan kesakitan, teriakan dan tangisan permohonannya.

Ini adalah malam pertama yang sama sekali tidak pernah diimpikan oleh Xiao Zhan. Penuh pemaksaan, dirinya direndahkan bagaikan seorang pelacur, dan penuh rasa sakit, luar dalam.
Dan ketika lelaki itu selesai melampiaskan kemarahannya, lalu berdiri dengan tergesa memakai pakaiannya kembali, dan melangkah pergi meninggalkan Xiao Zhan yang terbaring dengan kondisi yang sangat mengenaskan, dengan pakaian setengah robek dan acak-acakan, dan penuh air mata, hati Xiao Zhan hancur seketika.

Xiao Zhan menggingit bibirnya, tersengal atas tangis yang pekat.

“Ibu.... aku diperkosa....” rintihan itu diselingi tangis, dan Xiao Zhan memanggil nama ibunya, merindukan pelukan ibunya dan elusannya yang menenangkan, dan begitu kesakitan ketika menyadari kenyataan bahwa dia sendirian dan sebatang kara.

Pembunuh CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang