Bagian 14

944 123 3
                                    

Cinta itu memilih. Memilih dari dua yang paling berarti : dia yang berjalinan darah denganmu, atau dia yang sedang
mengandung darah dagingmu?”


Mereka berdua bertatapan dengan cemas dan wajah pucat. Xiao Zhan sendiri begitu cemas, suaminya memperlakukannya dengan buruk dan sekarang dia hamil, hamil bukan dari buah cinta perkawinannya tetapi dari
pemaksaan yang dilakukan suaminya kepadanya.

Akan seperti apakah Yibo memperlakukan anaknya nanti? Sementara dia memperlakukan Xiao Zhan seperti ini?
Bagaimanakah anak ini akan tumbuh dan besar? Akankah Yibo
memperlakukannya dengan buruk?
Tiba-tiba insting ingin melindungi anaknya tumbuh dari benak Xiao Zhan, dia langsung merangkulkan lengannya dan memeluk perutnya dengan waspada.

Kalau Yibo ingin menyakiti anak dan bayinya, berarti dia harus berjuang, kemarin Xiao Zhan pasrah dan menyerah karena dia merasa dirinya sebatang kara,
sekarang dia mempunyai seorang bayi yang tumbuh di dalam rahimnya, dan dia harus berjuang melindungi anaknya.

“Kau harus ke dokter.” Yibo memandangi Xiao Zhan yang memeluk perutnya sambil mengernyit,

“Kita ke dokter sekarang.”

“Aku bisa pergi sendiri.” Xiao Zhan tiba-tiba ingin menjauhkan Yibo sejauh mungkin dari calon anaknya. Dia tidak
percaya kepada Yibo.

“Sekarang, Zhan.” Yibo menggeram merenggut lengan Xiao Zhan dengan kasar, ketika melihat Xiao Zhan mengernyit dia langsung melepaskan pegangannya tampak bingung harus
berbuat apa,

“Pokoknya ikut aku.”

Xiao Zhan memegangi lengannya yang sakit, sekilas melihat kebingungan yang muncul dari tatapan mata Yibo dan menarik kesimpulan. Yibo tampak sama bingungnya dengannya, lelaki itu sepertinya tidak mengira keadaan akan seperti ini. Kemudian dia menghela napas panjang dan memutuskan untuk mengikuti kemauan Yibo. Lagipula dia ingin memastikan keadaannya di
dokter. Dengan langkah ragu, dia mengikuti Yibo memasuki mobil hitamnya yang besar itu, dan duduk di kursi penumpang di sebelahnya. Sepanjang perjalanan mereka tidak bercakap- cakap, hanya diam dan sibuk dengan pikirannya masing- masing.

***

“Kantong kehamilannya sudah kelihatan, dan hasil tes labnya positif, usia kandungannya sudah enam minggu.” Dokter perempuan itu tersenyum, tidak begitu kaget dengan male pregnant,

"Selamat Tuan.” Xiao Zhan membalas senyuman dokter yang ramah itu
dengan gugup, sementara Yibo sendiri tampak pucat pasi menerima kepastian kabar itu.

Ini pasti bukan yang diharapkan lelaki itu. Xiao Zhan menatap ekspresi shock Yibo dan menghela napas panjang. Tetapi dia benar-benar hamil. Dengan lembut dielusnya perutnya, penuh kasih sayang. Dia tidak tahu bagaimana caranya menjadi ibu, tetapi yang pasti dia akan menjaga anak ini sepenuh hatinya. Matanya bersinar penuh
sayang, karena kehadiran anak ini, dia tidak sebatang kara lagi. Xiao Zhan mengangkat kepalanya, dan matanya bertatapan dengan Yibo yang sedang mengamati perutnya. Lelaki itu lalu
menatap mata Xiao Zhan dan mengalihkan pandangannya. Ekspresinya tidak terbaca.

***

Setelah mengantarkan Xiao Zhan pulang, Yibo langsung pergi lagi, setengah mengebut dia menuju rumahnya yang ada di pinggiran kota. Menuju Cheng Xiao.

Rumah besar bercat putih itu tampak lengang, ketika Yibo memarkir mobilnya di halaman dia merenung dan menyadari
bahwa selalu ada nuansa sedih di dalam rumah ini. Suasana sedih yang menggayuti hatinya.

Dia melangkah menaiki tangga menuju kamar Cheng Xiao, rumah tampak sepi karena masih siang hari. Mungkin Cheng Xiao sedang tidur siang dan para pelayan sedang sibuk menyiapkan hidangannya di dapur.

Pembunuh CahayaWhere stories live. Discover now