DAY 21Cinta.
Bahasa cinta. Yap, tema day 21 adalaaah:
[ Buka situs dan cari tau apa love language kalian. Buat cerita tentang seseorang yang mengungkapkan perasaannya menggunakan hasil tes bahasa cinta yang sudah didapat ]M
ake sure day 21 jangan dikerjain mepet deadline. Nanti nanges /ga
Kotaro mengangkat teko porselen yang cantik dan menuangkannya hari-hati ke tamunya kali ini.
"Kotaro kun, kenapa kau begini tampan?" Ami menyesap tehnya dengan hati-hati.
Kotaro membalasnya dengan senyuman. "Suatu kehormatan bagiku, Ami chan."
"Sayang, host tidak boleh menjalin cinta, ya?" Ami mengucapkannya dengan setengah bercanda. Namun, hatinya tetap berharap seseorang menyambut keinginannya untuk bersandar meski itu hanyalah seorang host club.
"Bukankah kau layak mendapat yang lebih baik dari sekadar host di Overlord?" Kotaro mengempaskan diri di sisi Ami, tetap menjaga jarak.
Ami menunduk dan memandangi pantulan wajahnya di teh yang sedikit beriak. Bekas lebam yang disembunyikan, juga sisa tangis yang dihapus dengan concealer.
Sayangnya, itu pertemuan pertama dan terakhir Ami dengan Kotaro. Karena ketika Kotaro datang sebagai Leo, Ami sudah terkulai lemah tanpa nyawa di tangan ayah angkatnya sendiri. Pria yang sudah berkali-kali mengangkat anak hanya untuk disakiti.
Leo memainkan pisaunya yang telah berlumuran darah. Ini cara Leo membalas semua perasaan wanita-wanita yang tersiksa oleh ketidakadilan. Ketika harusnya mereka meminta pertolongan, mereka bungkam.
Kadang, Leo merasa menyesal mengetahui semua penderitaan saat sudah terlambat. Karenanya, Leo berusaha sebaiknya menyelesaikan masalah kliennya agar dendamnya terbalaskan.
Pelayanan pembalasan.
210122
Udah sore belum sempet nulis buat Fizzo... heeelp wakakaka
Ikut mentoring Instagram sama Make Up... jadinya nulis DWC nya pasrah aja lol
Malah ngedit foto sendiri. Sebelum pukul 22 akan kuhapus wakakak
(Hapus)
YOU ARE READING
12 Tender Killer - Hakim Bagi Kaum Terbuang
FanfictionWarning : 18+ Pernahkah kau merasa tertindas? Pernahkah kau merasa tak berdaya? Pernahkah kau berteriak, tapi dunia tak acuh? Mereka mendengar! Mereka menjawab! Mereka mengadili! Jawaban bagi kaum yang tertindas Dua belas pria ... dua belas zodiak...