Ada kekhawatiran pekat menguar di udara. Setiap embusan napas membawa ngilu yang menyiksa sudut-sudut belulang. Masing-masing teronggok lemah seperti karung-karung sampah yang akan dicampakkan. Bergeming, siap dieksekusi.
Amano Hayato duduk di antara para wanita yang kini tanpa sinar harapan. Terbelenggu pasung yang mengikat kaki kurus nyaris tinggal tulang. Beriaskan darah kering, helai rambut rontok, dan juga luka memborok.
Entah untuk yang ke berapa kali Amano mengedarkan pandangannya. Mengamati perlahan satu demi satu wanita yang sudah berbulan-bulan disekap dan diperlakukan seperti hewan. Setiap kali itu juga degup jantungnya semakin menjadi.
Kali ini pria berkacamata itu bangkit berdiri. Ia telah merasakan kedatangan seseorang, jauh sebelum derap langkah kerasnya terdengar. Ruangan langsung sedikit gaduh dengan rintihan dan pengharapan agar mereka dibunuh saja. Menghilang dari siksaan yang merajah raga dan jiwa mereka.
Suara debaman pintu yang dibuka keras membuat suasana menjadi hening. Mata-mata yang kini hanya berani menunduk menghitung luka tubuh yang membusuk itu, kembali meneteskan air mata.
"Siapa yang berani merusak kandangku?!" Pria berwajah garang dengan kapak di tangan menyerbu masuk.
Amano tak bergerak dari posisinya. Berdiri kaku dengan rasa panas memenuhi sekujur tubuhnya.
"Jadi kamu tikus kecil yang berani menyusup?!" Pria itu menodongkan kapaknya ke arah Amano.
Amano mengibaskan tangan kanannya. Sepucuk pistol kecil turun ke genggamannya.
"Aku hanya utusan bintang untuk menegakkan keadilan pada mereka yang tak bisa bersuara."
Hanya suara lenguhan sesaat sebelum suara benda berat jatuh menghantam bumi.
❇️❇️❇️❇️
Shireishou
3 Januari 2017
Upload di wattpad 2018
Yhaaaaa.... Nemu lagi salah satu drabble Tender Killer yang nyelip di HP-ku. Udah setahun 'umurnya' wakakakka
YOU ARE READING
12 Tender Killer - Hakim Bagi Kaum Terbuang
FanfictionWarning : 18+ Pernahkah kau merasa tertindas? Pernahkah kau merasa tak berdaya? Pernahkah kau berteriak, tapi dunia tak acuh? Mereka mendengar! Mereka menjawab! Mereka mengadili! Jawaban bagi kaum yang tertindas Dua belas pria ... dua belas zodiak...
