Larilah jika kau mampu. Karena setiap deru napas penuh ketakutan yang keluar dari paru-paru, adalah pembalasan untukmu.
Larilah hingga kakimu tak lagi mampu melaju. Karena setiap darah yang merembes dari lubang menganga di pahamu, adalah pengingat bahwa kau belum akan selamat.
Larilah kalau kau masih punya waktu. Terhuyung dan meraung di lorong-lorong rumah mewah kebanggaanmu. Tempat di mana kau siksa anak-anak tak berdosa itu hingga bersisa tulang berselimut kulit.
Kini kau teriakkan namaku dalam makian. Aku tersenyum mendengar betapa parau suaramu. Kau begitu histeris setiap mendengar detak jam yang sengaja kupantulkan jelas di sudut-sudut rumah.
Tiga.
"Kau sembunyikan di mana, bajingan?!"
Dua.
"Ah, tidaaak!! Aku belum mau mati!!"
Satu.
"Berengseek!"
Nol.
Getaran di tanah, bola api raksasa, dentuman yang merajah telinga, mengakumulasi ledakan maha dahsyat. Tiada yang tersisa, api meluluhlantakkan semuanya. Nafsu bejat, juga istana kebanggaanmu.
Bintang telah menjatuhkan hukumannya.
♍♍♍♍
Korban challenge NPC "Hituangan Mundur".
Kenapa Virgo selalu enak dijadikan drabble? Udah tiga drabble dia semua wakakakaka
Ide cerita full Virgo ada, tapi eksekusinya ampun malesnyaaaa. Soalnya rencana akan nge-crossover sama Fandom Double Face.
24 July 18
Mati lampu siang bolong. ORZ
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Tender Killer - Hakim Bagi Kaum Terbuang
FanfictionWarning : 18+ Pernahkah kau merasa tertindas? Pernahkah kau merasa tak berdaya? Pernahkah kau berteriak, tapi dunia tak acuh? Mereka mendengar! Mereka menjawab! Mereka mengadili! Jawaban bagi kaum yang tertindas Dua belas pria ... dua belas zodiak...
