TRADISI ANEH KELUARGA ISTRIKU

5.4K 52 5
                                    

Ini adalah cerpen bercerita tentang Samta Ariyadi, dimana ketika dia akan menikahi Yanti istrinya, dia dihadapkan dengan tradisi aneh keluarga istrinya. Dimana saat resepsi, Samta hanya diperbolehkan memakai sehelai kain untuk menutupi tubuhnya. Samta pun harus rela berhubungan seks dengan sesepuh desa agar dia direstui dan diterima di desa tempat tinggal istrinya.


Cerita ini mengandung tema cmnm, cfnm, humiliation, hipnotis, hubungan seks dengan wanita, hubungan seks sesama pria. Bagi yang kurang nyaman bisa untuk skip saja. Terima kasih.


Untuk cerita lengkapnya sudah bisa dibaca di karyakarsa saya.


Berikut penggalan ceritanya:


Setelah itu, entah kenapa pembawaanku menjadi lebih percaya diri. Padahal dalam hati aku malu setengah mati. Namun diluar, yang orang-orang lihat, aku seperti tidak risih memamerkan sebagian alat kelaminku. Bahkan bibirku menyunggingkan senyum. Kurang ajar memang si Badri Sialan! "Wah, ini baju pengantin prianya minimalis banget ya?" tegur salah satu tamu. Aku tidak mengenalnya, karena agaknya dia kenalan dari keluarga Yanti. Sejujurnya, aku sama sekali tidak mengenal satupun tamu yang datang. Mereka semua asing di mataku. "Pede ya Masnya pake beginian aja," katanya lagi.

"Iya, soalnya gerah," astaga! Aku tidak percaya bahwa mulutku bisa mengeluarkan perkataan tersebut.

"Emang sih cuacanya agak panas," tamu itu merepet ke badanku, "Yanti, boleh dong aku selfi sama suami kamu?" aku melihat Yanti akan menolak namun dihardik oleh bapaknya. Yanti kemudian mengangguk lemah. "Wah, makasih lho! Pinter kamu nyari suami, nggak kayak suamiku, udah kayak babi guling sekarang!" tamu perempuan itu memberikan hapenya ke Yanti, dan tubuhku pun dengan luwes merapat ke tubuh tamu tersebut. Aku tidak mengerti sungguh! Tubuhku seperti bergerak sendiri dan aku tidak bisa mengontrolnya. Tamu itu menyelipkan tangannya ke pinggangku dan itu menbuatku semakin risih. Anehnya, sekali lagi, tubuhku tidak beraksi apa-apa. Bahkan ketika jari jemari tamu perempuan freak ini sedikit menarik selempang yang aku pakai, meremas-remas buah pantatku, aku tetap tidak bereaksi. Akibat apa yang dilakukan perempuan freak ini, kini semua batang kontolku terlihat, tubuhku masih santai-santai saja. Hatiku menangis saking malunya. "Makasih ya." tamu perempuan sialan bersuami babi guling itu melihat hasil foto di kamera hapenya. Untung waktu itu kamera hape belum secanggih kamera zaman sekarang. Jadi hasilnya masih sedikit blur meski aku bisa melihat batang kontolku tereksposed di layar nokia C3 tersebut.

Jati Diri (selesai)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu