Cerita ini tidak melanjutkan Petualangan Alvian, namun terpisah berdiri sendiri seperti cerpen. Akan tetapi masih dengan para tokoh yang masih sama. Lanjutan Petualangan Alvian masih dalam proses penulisan dan sepertinya agak lama karena saya sedang terkena mental block alias nggak ada inspirasi. Peristiwa ini terjadi ketika Alvian pulang ke rumah orang tuanya mengajak Awan. Dan ternyata, Sabtu malam ada pohon tumbang, sehingga diadakanlah kerja bakti. Mengingat pemuda di kampung orang tua Alvian hanya tinggal sedikit karena mereka kebanyakan merantau, Alvian mau tidak mau menggantikan bapaknya yang sedang sakit untuk berangkat kerja bakti. Tentu, dengan rencana Awan yang akan menjahilinya.
Cuplikan Cerita:
Alvian terlepas dari kutatan pikirannya sendiri. Dia menoleh ke bawah dan Pak Tanu sudah memelorotkan celana pendeknya sampai ke paha bawah. Kontolnya sudah tereksposed jelas. Di jalan desa.
Bukan di desanya Pak Said, akan tetapi desa orang tuanya.
Desa tempat dirinya lahir dan dibesarkan.
Desa dimana Alvian terkenal sebagai anak pendiam dan anak baik-baik.
Desa dimana warganya belum pernah melihat bentuk penisnya.
Kini batang kemaluannya itu terumbar begitu saja. Jika ada orang yang lewat, maka image anak baik-baik akan hancur begitu saja. Akan tetapi, Alvian menyukainya! Alvian menyenangi sensasi orang-orang yang akan mengetahui batapa tidak tahu malu dirinya! Aaaaah!
[***]
YOU ARE READING
Jati Diri (selesai)
RomanceAlvian, seorang guru muda yang ditugaskan untuk mengajar di sebuah sekolah pelosok menemukan dirinya terjebak dalam sesuatu. Hal - hal yang dialaminya, menguak jati diri yang selama ini tanpa ia sadari adalah sisi tergelap dalam dirinya. Cerita leng...
