KUNJUNGAN

1.9K 27 11
                                    


Ada penyuluhan tentang kesehatan seksual dari Dinas Kesehatan, dimana Alvian ditunjuk sebagai contoh di depan murid-muridnya.


Penggalan cerita :

Sial, apa yang dikhawatirkannya terjadi juga, sungut Alvian sebal dalam hatinya. Meski tidak bisa ia pungkiri, hatinya mulai deg-degan lebih cepat. Ini tentang penyuluhan seks, bagaimana kalau dirinya disuruh telanjang? Memikirkan itu, peredaran darah di batang kontol Alvian mulai berdenyut. Berbeda dengan Alvian yang kesal, dan melirik Pak Romli dan Awan dengan parasaan marah, para murid justru bertepuk tangan senang. "Tenang Pak Vian, saya nggak akan nyuruh Pak Alvian coli kok," canda Helmi yang langsung disambut tawa hampir semua orang, kecuali Alvian tentu saja. "Pak Vian langsung saja dilepas semua bajunya," perintah Helmi.

Hha? "Telanjang saya, Pak?" Alvian benar-benar tidak percaya bahwa apa yang baru saja dia pikirkan terjadi beneran!

"Lha iya dong Pak!" jawab Helmi santai, "kan memang untuk memperkenalkan alat reproduksi pria." Helmi lalu melirik ke temannya sementara Alvian mulai melepas seragam gurunya satu persatu, "Cahyo tolong ini kameranya diatur, biar yang dibelakang tetap bisa melihat dengan jelas lewat layar. Kan presentasinya sudah kelar."

"Hha? Direkam Pak?" Alvian kembali tidak mempercayai apa yang baru saja dia dengar. Sebuah kamera diletakkan di depan tubuhnya dan tersambung ke proyektor. Sehingga di layar hitam besar, tampak dirinya dengan ekpresi kaget bisa dilihat dengan jelas hingga ke belakang. Benar-benar mirip layar tancap.

"Betul Pak Vian, nantinya ini akan menjadi arsip untuk kita pakai setiap ada penyuluhan."

Jantung Alvian bedetak lebih cepat sekarang. Dug dug, dug dug, dug dug. Membayangkan bahwa tubuh telanjangnya akan menjadi tontotan gratis, setiap penyuluhan ini diadakan. Malu, itu yang Alvian rasakan. Namun juga ecxited. "Pak Vian bisa dipercepat? Supaya nanti bisa beres sebelum istirahat siang."


Cerita bertemakan cmnm, humiliation, tidak terdapat adegan seks di dalam cerita ini. Terima kasih dan selamat membaca.

Jati Diri (selesai)Where stories live. Discover now