7. Menyusu

236K 2.7K 25
                                    

Republish: 24-09-22

Ig: pyyupi_maniez


Di ranjang pun biasanya Rey akan manja dan memeluknya, tapi malam ini enggak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di ranjang pun biasanya Rey akan manja dan memeluknya, tapi malam ini enggak. Laki-laki itu bahkan tidur memunggunginya, membuatnya sedikit sedih.

Risa menatap punggung polos Rey dengan tatapan nanar. Ia meringsut maju dan memeluk tubuh Rey dari belakang. Memeluk nya dengan erat. "R-rey, jangan cuekin aku," ujarnya terisak kecil.

"Rey tolong bicara jangan diemin aku seperti ini," Risa berbicara dengan suara nanar. Namun Rey masih saja tidak menyahutinya.

Risa terisak di balik punggung Rey. Ia menangis, menumpahkan rasa bersalahnya di punggung lebar itu.

Rey sendiri sebenarnya belum tidur. Sedari tadi ia mendengarkan apa yang Risa katakan. Dia pun merasa kasihan kepada Risa. Tapi entah kenapa pertanyaan Risa tadi sore membuatnya marah, ia benci. Keluarganya hancur. Papanya menikah lagi di saat mamanya sedang sakit-sakitan sehingga membuat mamanya shock dan berakhir meninggal. Laki-laki yang dulu ia bangga-banggakan namun ternyata laki-laki itu bajingan. Sejak saat mamanya meninggal, Rey memutuskan untuk keluar dari rumah megah itu dan memilih tinggal di apartemen yang di berikan sang opa dari pihak mamanya.

Dia pun tidak tahu kabar pria bajingan yang bersandang papanya itu. Apakah dia sehat atau tidak. Dia tidak perduli! Mau dia mati pun dia tidak perduli. Sakit hatinya membuat Rey benci dengan pria itu. Kalau saja laki-laki itu tidak menikah, mungkin mamanya sekarang masih hidup.

"R-rey, hiks." Isak tangis Risa membuat hati Rey nyeri. Ia pun melepaskan lilitan Risa dari perutnya dan berbalik memeluknya dengan erat. Membawa tubuh kecil itu ke dalam dekapannya yang hangat. "Sorry. Karna gue udah cuekin lo sedari tadi. Dan tolong jangan bertanya seperti itu lagi karna gue nggak suka. Gue benci pertanyaan itu,"

"Maaf,"

"Iya, gue maafin. Tapi lo jangan pernah bertanya seperti itu lagi oke? Karna keluarga seseorang tidak semuanya harmonis seperti yang lo lihat."

Risa mengangguk-anggukan kepalanya dengan cepat. Ia meringsut lebih maju memeluk tubuh Rey menghirup dalam-dalam aroma tubuh pria itu.

Rey mencium pucuk kepala Risa dengan lembut.

Oh my godness, payudara Risa bikin gue tegang lagi sialan! Batin Rey.

"Ris?"

"Hm?"

"Gue mau nenen, boleh ya?"

"Nggak mau, aku capek Rey."

Rey mencebikan bibirnya pelan. "Yaudah kalau gitu gue marah lagi sama lo,"

"Ih, jangan!" Pekik Risa seraya mengeratkan pelukannya. "Yaudah nih nenen, tapi awas. Cuma nenen yah? Soalnya vagina aku masih sakit."

Reysa [Tamat]✔Where stories live. Discover now