23. Sudah tidak peduli?

57.1K 1.8K 235
                                    

Re publish: 30-09-2022
Taburkan bintangnya dulu yuk kak🥰

Terimakasih🙏

fernandthv07

-

Hei bitch Punya mulut jangan ngomong yang enggak-enggak. Percuma muka lo cantik kalau suka ngomongin orang yang bukan-bukan. Emang situ sudah merasa orang yang paling baik sampai berani ngomongin orang yang enggak-enggak begitu?!" Ujar Celvin membela Risa."awas aja kalau lo masih ngomongin Risa yang enggak-enggak urusan lo sama gue!" Tungkas Celvin kemudian menarik tangan Risa yang sedari hanya menunduk.

**

Celvin membawa Risa ke taman untuk menenangkan wanita itu. Mereka duduk di bangku taman di bawah pohon berdaun lebat. "Kalau mau nangis, nangis aja." Seru Celvin saat melihat mata Risa yang berkaca-kaca namun tak kunjung meluruhkan air matanya.

"A-aku nggak nangis kok," bantah Risa tanpa menoleh ke Celvin.

"Jangan pura-pura kuat Ris, kalau lo mau nangis, nangis aja. Bahu gue selalu siap buat jadi sandaran lo kapan pun." Dan saat itu tangis Risa pecah. Celvin dengan siap menarik tubuh Risa ke dalam pelukannya. Ia mengelus pelan punggung Risa yang bergetar akibat menangis.

"Sudah lo jangan dengerin apa kata mereka tadi. Mereka enggak tahu apa-apa tentang kehidupan lo. Lo jangan pikirin omongan sampah mereka ya? Karna cuma diri lo sendiri yang lebih tahu tentang kehidupan lo. Mereka hanya tahu dari apa yang mereka lihat dan dengar tanpa mencari dulu kebenarannya. Ingat, lo nggak seperti apa yang mereka omongin. Lo orang baik dan enggak seperti yang mereka bilang." Ujar Celvin yang masih terus mengelus punggung Risa. "Udah dong, jangan nangis terus. Nanti nggak cantik lagi tau," Lanjut Celvin menghibur Risa agar cepat mengakhiri tangisannya.

Risa yang di becandain begitu langsung menjauh dari Celvin. Ia menekuk bibirnya ke depan. Air matanya masih mengalir walau tidak sederas tadi. "Celvin mah jahat. Ngeselin ih!" Tangis Risa meledak kembali. Wanita itu menangis kembali di hadapan Celvin. Dia tidak merasa malu karena menangis di tempat umum.

"Hei, hei! Udah dong nangisnya. Gue cuma becanda kok. Lo mah tetep cantik kapan pun dan di mana pun." Rayu Celvin seraya menangkup pipi Risa. Kemudian kedua jari telunjuknya mengusap air mata Risa yang mengalir. "Sekarang senyum dong, karna lo lebih cantik kalau senyum." tutur Celvin dengan manik yang menatap lekat Risa. Ia menyunggingkan senyum kecilnya.

Risa yang di perlakukan seperti itu mencoba senyum walau masih sedikit sesengukan.

"Gitu dong cakep."

Bugh!

Wajah Celvin menoleh ke samping saat pipinya di pukul tanpa sebab oleh seseorang. Ia langsung melihat sosok yang memukulnya. Emosinya tersulut saat melihat wajah yang memukulnya. "Anjing! Maksud lo apa pukul gue sialan?!" Umpat Celvin seraya beranjak bangun dari duduknya. Sedangkan Risa masih terkejut dengan apa yang terjadi di hadapannya.

Di hadapannya, Reyyan berdiri dengan emosi. Yah, yang memukul Celvin adalah Rey. Entah karena apa pria itu memukul wajah Celvin tanpa sebab. Apa pria itu merasa cemburu? Tapi mana mungkin.

"Bukannya gue udah ingetin lo buat enggak deketin Risa lagi!"

Bugh!

Reysa [Tamat]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang