PERTEMUAN 🖇️

19.2K 1.5K 47
                                    

⚠️Jangan lupa follow⚠️
-
-
-
-
Jangan lupa pencet bintang di pojok bawah ya!!

(Happy reading)
🤍

Zavi terus melajukan motornya di jalanan Jakarta yang begitu padat. Jalanan Jakarta semakin padat karena jam-jam segini adalah jam nya orang untuk berangkat bekerja.

Ngomong-ngomong, Zavi bersekolah di ITIDKS (Internasional Teknik Informatika Dan Komunikasi School). Sekolah ini merupakan sekolah yang notabene anaknya adalah orang berada.

Sekolah menengah pertama yang mempunyai prestasi di atas rata-rata. Bahkan bukan rahasia umum lagi kalau hampir setiap tahunnya sekolah ini membawa pulang piala.

Dari tingkat daerah bahkan sampai internasional sudah pernah di menangkan. Salah satu siswa yang mengharumkan nama sekolah ini adalah Assyifa saraholvizavi naufataqi dan Andi Anjas Nugroho.

Mereka adalah murid emas sekolah ini. Mereka yang selalu membawa pulang piala. zavi yang anak sains dan Ipa, sedangkan Andi adalah anak matematika dan bahasa Indonesia.

Cittttttt!

Suara itu berasal dari rem motor zavi yang berhenti mendadak. Bagaimana tidak, ada seseorang yang tiba-tiba menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri. Untung saja dia bisa menahan berat badannya di atas Motor. Jika tidak, mungkin dirinya sudah terjatuh.

Atensinya teralihkan pada cowok jakung yang berdiri tepat didepan nya dengan menunduk. Namun gadis itu masih bisa melihat rahang tegas laki laki itu. Dengan perasaan dongkol, Zavi segera turun dari atas motor menghampiri laki-laki itu.

"Heh, Kak! Lo tuh kalau mau nyebrang lihat-lihat dong! Jangan main nyelonong aja! Lo pikir ini jalanan nenek moyang lo apa, Hah?" Sentak zavi dengan emosi.

"Maaf mbak saya tadi ngak fokus" Jawab Asya, ya laki laki itu adalah Muhammad Syahlan ukasya atqhoir. Dia sudah sampai di Jakarta. Kebetulan tadi dia ingin membeli minuman di sebrang jalan.

"Mangkanya kak! Kalau mau nyebrang itu jangan main hp, kalau ketabrak gimana coba? Saya tuh masih SMP, mana bisa saya ganti rugi" Jawab zavi ketus.

Asya mendongak kan kepalanya hingga tidak sengaja pandangan nya beradu dengan gadis itu. Mata yang jernih, bulu mata lentik, wajah yang cantik, putih, mulus, dan yang lebih subhanallah nya adalah dia menggunakan hijab. Jarang sekali anak jaman sekarang menggunakan hijab pikir asya.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Pandangan mereka beradu, Asya yang tersadar pun segera menundukkan kepalanya sambil beristighfar di dalam hati.

"Kak! Helloww! Lo kenapa sih?" Tanya zavi melambai-lambaikan tangan nya di depan wajah Asya.

"Saya nggak papa, Mbak. Mbak nggak berangkat sekolah? Sekarang sudah jam 08.05" Tanya Asya melirik jam arloji milik nya.

Zavi menepuk jidatnya lupa "Astaghfirullah! telat banget nih gue"

"Ya sudah gue pergi dulu kak. Lain kali kalau mau nyebrang jalan, Lihat-lihat dulu,  jangan main handphone!" Lanjut zavi.

Asya mengangguk saat mendengar ucapan zavi. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat sedikit membentuk senyuman.

fa bi ayyi a'la irobbikuma tukazziban ~batin Asya.

Bocah SMP Itu Istriku [END] (BELUM DI REVISI)Where stories live. Discover now