END🖇️

26.9K 1.2K 193
                                    


⚠️ Jangan lupa follow⚠️
-
-
-
-
Jangan lupa pencet bintang di pojok bawah ya!!

(Happy reading)
🤍

"Pelan-pelan kak"

"Iya-iya! bawel banget sih dari tadi"

Zavi memanyunkan bibirnya "Kan aku khawatir sama kamu!"

"Oh" Cuek Asya

Zavi mendengus kesal tetapi tetap membantu Asya berjalan menuju ndalem. Mereka memang sudah tiba di pesantren atqhoir. Nggak sedikit santri putra dan santriwati yang menyapa sekaligus menanyakan tentang Asya

"Assalamualaikum" Salam Asya dan zavi yang baru masuk ndalem

"Waalaikumsalam... Kalian langsung ke kamar aja! Barang-barang Asya juga sudah umi taruh di kamar"

Zavi mengganguk "Makasih umi"

"Iya sama-sama! Sudah sana naik"

Zavi membantu Asya berjalan menuju tangga. Sedikit susah, tapi mereka bisa melewatinya. Asya menghentikan langkahnya saat berada di depan pintu kamarnya

Bayang-bayang perkelahian mereka kemarin masih terekam jelas di benak Asya. Saat-saat dia membentak zavi, saat-saat dia hampir mengambil mahkota zavi dengan paksa, Ah itu membuat rasa bersalah muncul dalam hatinya

Zavi mengeryitkan dahinya melihat Asya berhenti "Kenapa berhenti kak? Ada yang ketinggalan"

Asya tak menjawab, dia langsung membuka kenop pintu kamar dan masuk kedalam kamar itu. Langkahnya langsung menuju lemari dan mengambil pakaiannya, setelahnya dia masuk kedalam kamar mandi, tanpa memperdulikan zavi yang tengah menatapnya di ambang pintu

"Di tanya malah diam aja!" Gerutu zavi kesal

Zavi masuk kedalam kamar dengan menghentak-hentakan kakinya kesal. Mengambil baju bersih Asya, dan menaruhnya kembali ke lemari

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, zavi menghentikan pergerakan nya dan beralih menatap Asya

"Kamu mau kemana?" Tanya zavi memperhatikan penampilan Asya dari atas sampai bawah

"Asrama" Jawab Asya singkat

"Kaki kamu kan masih sakit kak! Mending diam disini aja, jangan kemana-mana!" Tegur zavi

"Bukan urusan kamu!"

Zavi meletakkan kasar baju Asya "Bisa nggak sih kamu dengerin omongan aku? Apa susahnya sih diam di kamar doang tanpa keluar-keluar? Aku khawatir sama kamu!" Omel zavi

Asya menatap datar zavi "Saya nggak minta kamu buat khawatir sama saya! Saya janji, kalau ada apa-apa sama kaki saya, saya nggak akan menyusahkan kamu"

"Bukan gitu kak! Aku nggak papa kalau ngurusin kamu, tapi kamu lagi sakit! Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa, udah gitu aja!" Ujar zavi selembut mungkin

"Mulai sekarang, urus urusan masing-masing! Saya nggak akan ikut campur sama urusan kamu, begitupun sebaliknya!" Sahut Asya

"Kok gitu sih? Aku istri kamu, dan kamu suami aku. Sudah seharusnya aku ingetin kamu! Kok malah disuruh urus urusan masing-masing sih?!" Kesal zavi karena Asya salah tanggap

"Saya tau maksud kamu! Tapi itu hanya berlaku dulu, bukan untuk sekarang! Sekarang itu semua sudah nggak berlaku"

"Ingat, kita cuma jadi suami-istri kalau didepan keluarga kita. Selebihnya anggap aja kita orang yang nggak di kenal!" Asya membalikkan badannya dan berjalan keluar

Bocah SMP Itu Istriku [END] (BELUM DI REVISI)Where stories live. Discover now